Jangan takut-takuti aku dengan kematian
Biarlah kematianku selaksa air hujan
Lalu hilang di muara
Bersama deras air hujan yang tumpah
Tak perlu engkau takut-takuti aku dengan kematian yang menyakitkan
Rasa sakit bagiku sudah menjadi makanan keseharianku
Tubuhku sudah mulai tak kuat merangkak
Batinku sudah kebal dengan luka yang menyayat jiwa
Kegagalan dari kegagalan sudah terlewati
Menjadi luka yang sempurna
Jangan takut-takuti aku dengan kematian
Biarkan kematianku mengembara di ruang rindu
Kerinduanku kepada Ilahi
Saat maut menjemputku
Melalui tangan Malaikat sang pencabut nyawa
Aku akan mencoba tersenyum
Saat melepas nyawa dengan raga
Bagiku kematian dan kehidupan itu sama saja
Seperti di waktu aku belum lahir
Itupun ragaku belum menyatu dengan nyawa
Begitu juga kematianku
Akan menjadi sebuah perpisahan antara raga dengan nyawa
Jangan takut-takuti aku dengan kematian
Biarkan kematianku menjadi keindahan sebuah taman hati
Saat aku menemui sang maha pencipta
Seluruh raga dan nyawaku
Kan kupasrahkan kepada Tuhan Sang Maha Kuasa
Dialah tempatku bersandar segala air mata dan senyum kecilku
Jangan takut-takuti aku dengan kematian
Bagiku kematian dan kehidupan
Hanya perbedaan nama
Karena hakikatnya sama
Aku milik Sang Maha Suci Ilahi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!