Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kumpulan Luka

27 Februari 2023   19:57 Diperbarui: 27 Februari 2023   20:11 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah terkumpul luka berpuluh-puluhan pilu
Sembilu mengiris di sepanjang nafas lara
Engkau sodorkan tentang kebahagiaan
Namun nyatanya engkau tikam jiwaku
Dengan pelan-pelan engkau tusukkan di sanubari yang terdalam

Inilah! Kumpulan luka
Terpatri dalam kesedihan membara
Membakar di seluruh qalbu
Hingga merasuk di sanubari jiwa

Kumpulan luka
Luka yang engkau tikam dengan samar-samar
Engkau sodorkan hati yang berbunga ria
Namun nyatanya itu hanya fatamorgana
Pemanis di bibir lamismu

Kumpulan luka
Menghunus di setiap nafas lara
Membuat hatiku hancur lebur
Karena harapan yang engkau sodorkan
Engkau rusak dengan semena-mena
Sampai aku tak mampu bangun kembali
Lukaku sudah terkumpul di nafas dan aliran darah
Berlayar di air mata yang sayu

Kumpulan luka
Telah engkau iris dengan ribuan hari
Semua engkau dustakan
Antara tutur kata dengan perilaku
Dua mata pedang yang menghunus
Sampai terkumpul dalam luka lara sembilu di sanubari hatiku yang paling dalam
Selaksa belati menusuk tanpa jeda dan koma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun