Kehidupan antar negara seperti makhluk predator yang saling memangsa satu sama lain, Sehingga apabila hidup di negara yang miskin dan kecil, sudah tidak dipungkiri akan menjadi santapan empuk bagi negara raksasa. Karena negara raksasa menempatkan diri di dalam kancah pergolakan ekonomi sebagai negara penghisap dan mengeksploitasi kekayaan negara yang lemah.
Negara raksasa dengan kekuatan yang luar biasa menjadi sebuah negara yang menakutkan bagi negara miskin dan kecil. Maka tunduk dan patuh kepada negara raksasa menjadi jalan selamat dari eksistensi sebuah negara yang tidak kuat dalam bentuk ekonomi.
Keberadaan negara raksasa seolah-olah sebagai negara predator menghisap dan mengeksploitasi lewat kekuatan ekonomi yang tangguh mampu melakukan tekanan terhadap negara miskin dan kecil. Sehingga negara miskin dan kecil untuk tunduk patuh terhadap negara predator dengan kekuatan ekonominya.
Ibn Khaldun pernah menulis catatan lewat kitab Muqaddimah, "bahwa negara yang kuat ekonomi juga kuat, dan bila negara lemah berarti ekonomi juga lemah". Maka dari tulisan Ibn Khaldun dapat diambil sebuah kesimpulan, bahwa keberadaan ekonomi sangat urgen bagi keberlangsungan sebuah negara, baik untuk menggaji para pegawai, pembangunan infrastruktur, pemerataan ekonomi, membangun pendidikan dan masih banyak lagi ekonomi sebagai motor penggerak roda kehidupan sebuah negara.
Maka tidak dipungkiri negara raksasa dengan kekuasaan ekonomi bermodal besar mampu mencaplok sebuah negara yang lemah ekonominya. Sehingga negara lemah dimangsa oleh sebuah negara yang besar dan kuat.
Negara raksasa dengan kekuatan ekonomi merupakan sebuah negara yang mampu menghisap sebuah negara yang miskin dan kecil. Sehingga negara raksasa yang kaya raya menjadi negara predator yang menakutkan bagi sebuah negara yang kecil dan miskin.
Keberadaan negara raksasa merupakan sebuah bentuk kekuatan sebagai makhluk predator dengan kekuatan kapital mampu mencapai sebuah keberhasilan yang sangat luar biasa dalam memposisikan diri sebagai negara makhluk predator menghisap dan mengeksploitasi negara yang lemah dan miskin
Sekian tulisan singkat dari saya dan terima kasih buat semuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H