Kulihat di atas gerbong kereta
Melaju dengan kencang
Kulihat keindahan tanah-tanah yang  subur
Bah samudra hijau menghampar di semesta raya
Kumerenung tentang sebuah angan-angan yang terkadang nalarku
Tak memenuhi nalar kewarasanku
Saat aku di atas gerbong kereta
Aku melihat dari sisi yang berbeda
Tentang jalan sebuah nafas yang tak bisa di bawah satu gerbong kereta yang sama
Kita memang sama
Menghirup udara pagi yang cerah
Dibawah sengatan matahari
Kala kita sedang di ladang maupun di sawah
Begitu juga saat kita berlayar ditengah lautan
Bersama matahari yang menjadi pelecut samangat tanpa ada kata jeda
Aku di atas gerbong kereta
Sembari melihat keadaan nuansa alam
Pegunungan yang terhampar dari ujung timur sampai ujung barat
Kulihat beragam keadaan ekonomi
Kulihat beragam kepala manusia yang berbeda
Kulihat aneka ragam kehidupan
Pikiranku mulai menerjemahkan di setiap yang kulihat dan kurasakan
Melalui nalar keterbatasanku
Lewat udara dan tanah
Sembari aku di atas gerbong kereta
Kunikmati disetiap perjalanan demi perjalanan
Membaur antara nalar dan jiwa
Menyatu bersama alam
Hingga membawa sebuah kibaran
Semangat perjuangan
Menuju kampung halaman
Bersama rel dan kereta
Aku berjalan menuju persinggahan
Bersama kereta dengan puluhan gerbong yang melintas di atas tanah-tanah yang basah
Setelah semalam diguyur hujan
Karena hujan tak kunjung berhenti
Sampai aku di tujuan bersama gerbong rel kereta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H