Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lukaku Bara Api

8 Februari 2023   06:31 Diperbarui: 8 Februari 2023   06:47 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Keheningan malam tanpa rembulan
Bintang di langit tak muncul jua
Aku terpaku dalam luka
Lukaku begitu menganga
Selaksa luka letusan lahar dari kawah
Hingga kata-kataku miskin
Tuk mengungkap tentang luka yang memukul segala anganku

Lukaku menganga bersama bara api
Ingin kupadamkan lukaku ini malam
Jangan sampai luka mengembara dalam aksara
Hingga membuat dunia lara tanpa air hujan
Karena air hujan sudah tak memberi isyarat tentang luka yang terpatri
Terpatri bersama puisi dan sajak yang tak kumengerti

Lukaku bara api
Membakar di seluruh ruh dan jiwa
Hingga kobaran api menjadi asap
Menggumpal di awan-awan wajah
Sampai diriku berbaring dalam kesendirian dimalam gelap
Tanpa cahaya yang menerangi jiwa-jiwa layu

Lukaku bara api
Membakar segala sendi
Sampai kuterpaku dalam sepi
Menggigil ini malam hari
Luka yang membuat desiran hati
Selaksa dihantam peluru mati
Hingga masuk di seluruh sanubari
Sampai ini waktu
Aku tak bergerak kembali
Karena lukaku menguliti segala arti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun