Jangan sekali-kali
Engkau anggap aku pujangga
Aku hanya sebatas menulis tanpa arah tata bahasa
Namun bisikan kata-kataku setulus embun pagi
Lewat udara yang segar meraup mimpi-mimpi kehidupan
Kisahku tentang dunia yang tak punya nilai makna
Karena makna sudah sirna ditelan kemunafikan yang menggerus segala kata dan aksara
Aku bukan pujangga
Pandai memilah dan memilih kata
Namun aku hanya sebatas irisan diksi yang menggurita di lebam-lebam aksara
Aku bukan pujangga
Seperti mereka yang mampu menggetarkan semesta
Lewat kata dan aksara
Memberi warna dunia sastra
Hingga menembus tanpa batas dunia
Aku bukan pujangga
Namun bukan berarti kata-kataku tak ada
Karena kata-kata yang kutulis
Selaksa gerimis hujan yang terus menebar kesemesta
Hingga tak bernafas kata dan bahasa yang kutulis
Sampai sakratul maut menjemput ditubuh-tubuh yang lusuh dan berdebu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H