Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Pilihan di Pagi Hari

3 Desember 2022   03:00 Diperbarui: 3 Desember 2022   03:04 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang sunyi

Saat hati terasa sedih tersungkur dalam dekap duka

Hati penuh dengan luka memar

Saat engkau hadapkan aku dengan dua pilihan

Antara persahabatan atau cinta

Engkau memberi cinta yang tak tepat

Karena aku menganggap hanya sebatas sahabat

Lalu kemana mentari pagi yang biasa memberi kehangatan

Namun pagi ini hari mentari tak menampakkan wajahnya

Seperti hatimu yang tak menampakkan raut wajah ketenangan\


Dua pilihan di pagi hari

Kuberharap dapat dilalui dengan indah

Seindah kemarin sore yang terpaku akan pelangi

Aku tak ingin ini pagi menjadi luka

Namun kuberharap pagi menjadi bahagia

Bersama kicauan burung di alam bebas


Jangan engkau beri dua pilihan

Antara cinta dan persahabatan

Namun aku ingin cukup satu pilihan

Persahabatan antara kita dapat terjaga sepanjang hayat

Simpan segala cinta yang membuat duka lara

Jangan sampai seperti duka lara

Batu karang yang di terjang ombak di malam hari



Jangan engkau beri dua pilihan

Antara cinta dan persahabatan

Cukup persahabatan saja

Tak usah engkau lebih-lebihkan

Karena cinta yang engkau bawa akan membawa luka yang mendalam

Sebaiknya, cinta itu simpan rapat-rapat di hatimu

Hingga suatu saat akan ada waktu yang tepat engkau berikan

Kepada mereka yang tulus menerima cinta dalam jiwamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun