Saat membaca puisimu
Terasa aku sulit memahami keadaanmu
Setiap kata dan bahasa begitu banyak ungkapan idiom
Hingga nalarku tak mampu memahami bahasa diksimu
Namun walaupun aku tak mampu memahami keadaan kata dan huruf yang engkau serat
Tetapi hatiku mencoba menelusuri di setiap ketukan diksi yang engkau ukir
Bersama aliran darah dan aliran air mata yang engkau hembuskan lewat bahasa puisimu
Puisimu sulit Kumengerti
Saat engkau menulis tentang kesedihan yang tak berkesudahan
Begitu dalam kesedihan yang menimpamu
Hingga aku tak mengerti seberapa rasa sakit di hati nuranimu
Puisimu sulit Kumengerti
Saat kuraba tentang lukamu
Lukamu begitu menusuk di hati
Selaksa jarum yang masuk di jantung hatimu
Tak terlihat namun dapat kurasakan lewat mata hatiku
Puisimu sulit Kumengerti
Hingga dari huruf yang engkau tulis
Hingga kata yang engkau susun
Tak dapat Kumengerti dengan sempurna
Namun aku dapat merasakan di setiap bait puisimu
Mengandung luka yang mendalam
Masuk keseluruh jantung hati jiwa atma yang penuh luka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H