Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Air Mata

9 November 2022   19:09 Diperbarui: 5 Februari 2023   14:26 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat menulis puisi
Haruskah ada air mata
Air mata yang membuat jantung berdetak keras
Hingga jantungku mati rasa
Dalam keheningan luka malam yang memilukan

Haruskah ada air mata
Dalam Puisi penuh luka
Luka kecewa ditinggal orang yang di cinta
Namun apa daya
Jika hati tak mampu meraih apa yang di inginkan
Sungguh aku merasa luka dalam bait puisi
Puisi yang mengingatmu
Dalam luka yang membara di setiap detak jantung atma

Puisi air mata
Membuat luka membara dalam jiwa
Terasa pedih saat menulis puisi luka
Penuh dengan kecewa yang luar biasa
Hingga air mata dalam puisi tak terbendung sudah

Air mata puisi
Haruskah ada di setiap bait yang kutulis
Saat mengingat tentangmu
Tentang kesetiaan yang pudar bersama waktu

Puisi air mata
Membuat detak jantung berdebar tinggi
Hingga membuat luka memar membara
Karena luka puisi
Memenuhi jiwa atma
Jiwa yang terluka bersama baris puisi
Tertulis di setiap ketukan huruf dan kata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun