September bulan yang penuh haru pilu
Bulan yang jarang hujan
Udara begitu panas
Menyengat di tubuh-tubuh yang segar
Apalagi mengingat September menjadi bulan kemarau yang panjang
Membuat tubuh-tubuh menjadi kering
Karena hujan jarang datang
September sebentar lagi pergi
Meninggalkan bulan yang penuh makna
Tentang makna beragam persoalan kehidupan
Kehidupan yang semakin penat tanpa hujan
Panas matahari membakar seluruh tubuh
Terasa tubuh menjadi panas tak karuan
Karena September hadir dengan keadaan tanpa hujan
Padahal hujan sudah ditunggu begitu lama
Namun hujan belum menampakkan batang hidungnya
September yang pergi
Bersama waktu yang terus berjalan
Walau keadan sesulit apapun
September tetap saja pergi
Karena waktu sudah menuntun bulan September
Tuk melangkahkan kaki menuju pengasingan yang telah lama
Tanpa ada air hujan
September yang telah pergi
Bersama waktu yang terus berjalan
Selaksa mesin-mesin yang menderu haru
Karena September tak ada hujan dan tak ada pelangi
Semua terasa sesak di dalam nafas kehidupan
September telah pergi
Bersama keadaan yang terus melaju
Selaksa air sungai dari hulu ke hilir
Lalu bermuara menuju pantai yang membentang di lautan semesta
Bersama keadaan alam yang terus berubah
Karena kehidupan terus melaju
Penuh dengan rasa semangat yang mengharu biru
September telah pergi
Bersama waktu yang terus berjalan
Berjalan menuju keadaan yang terus berubah
Bersama waktu yang terus menerus melaju dalam kedaan sendu haru
Biarkan September akan pergi
Tahun depan bisa saja ketemu lagi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI