Waktu sudah larut malam
Seorang penyair nampak tersedu-sedu
Air mata deras memukul rindu
Dia rindu pada kekasih yang tak pernah datang
Hingga dia mencoba menggores tentang puisi luka rindu
Dia menangis kembali
Karena gubahan syair tentang kerinduan
Begitu menyayat jiwa sukma
Sampai tangan terasa gemetar
Saat menulis puisi yang penuh luka
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!