Minggu sore di akhir bulan juni...
Langit memercikan air masuk kejendela kecil kamarku, kuseka kelopak mataku yg berlinang..
"Sore ini hujan" gumamku pada hati.
Ku langkahkan kaki menuju jendela, diluar kulihat kabut mulai tebal, lembayung mulai memudar, gemuruh angin mulai kencang. Tidak ada orang diluar.
Lengkap sudah..
Bagaikan pesta diruang dansa, seakan alam berselebrasi merayakan patah hati dengan sempurna.
Sesak, aku berdiri gemetar menatap rinai.Â
"Suasana hujan ini begitu indah saat itu". Namun, tidak untuk saat ini, entahlah.. kamu bagaikan hujan.. 'esensimu tetap sama, namun suatu waktu, rasanya dapat berbeda.. ku tela'ah lebih dalam, namun, tak kutemukan kepastian.Â
sayang, harummu masih bersilam, bersama bayangmu yang masih bersemayam.
untukmu nirwanaku, kau putri jelita yang kusebut rumah, bak arunika. Suaramu selembut sutra. senyummu adalah pelengkap dunia kan baik-baik saja.