Mohon tunggu...
Khoirul Munir
Khoirul Munir Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Peneliti

Manusia bisa dihancurkan, Manusia bisa di matikan, tapi Manusia tidak dapat dikalahkan selama dia yakin dan teguh pada dirinya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Love

Cinta Itu Spiritual oleh DR Suandi

10 Desember 2021   11:00 Diperbarui: 10 Desember 2021   11:14 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

CINTA ITU SPRITUAL
Oleh: Suandi Silalahi

"Tatkala emosi romansa mengimbuhi cinta dan seks maka rintangan-rintangan yang yang hendak menabiri pikiran terbatas dan kecerdasan tak terbatas akan hilang. Dan katanya seorang jenius baru pun segera tiba."

Katanya cinta, romansa, dan seks, ketiganya adalah emosi
positif yang bertenaga untuk menggerakkan manusia ke capaian yang dahsyat luar biasa. Memang ketika setiap orang yang tergetar oleh kadar kemurnian cinta, tentu tahu bahwa bekasnya akan abadi di sanubari hati. Inilah efek yang langgeng sebab sejatinya dan hakikatnya CINTA ITU ADALAH SPRITUAL.

Seseorang yang tidak bisa lagi distimulasi oleh cinta ke tingkat pencapaian yang tinggi, bisa dikatakan adalah manusia yang sia-sia. Dia telah mati, meskipun tampaknya hidup.

Tentu juga, kita tidaklah boleh beranggapan malang, sebab kita tenggelam dalam samudra cinta. Jika kita beranggapan demikian, maka jelaslah anggapan ini adalah keliru. Sebab orang yang benar-benar jatuh cinta tak akan tenggelam sepenuhnya.
Katanya cinta itu juga aneh dan terkadang tempramental. Ia datang sesukanya, dan pergi tanpa memberi kabar. Maka terimalah dan nikmatilah cinta selagi ada, tetapi jangan membuang waktu untuk mencemaskan kepergiannya. Sebab CEMAS TAK AKAN MEMBUAT CINTA
KEMBALI.

Namun, adalah penting, singkirkanlah pikiran kalau dia berkata bahwa cinta hanya datang sekali saja. Sebab sesungguhnya cinta bisa datang berkali-kali, kalaupun tiap pengalaman cinta akan memberi dan menerima pengaruh yang berbeda-beda. Semua pengalaman cinta adalah menguntungkan, kecuali bagi orang yang gusar, galau, dan sinis dan pesimis dikala cinta pergi.

Kita juga hendaknya menyadari dan memahami sewaktu cinta pergi akan meninggalkan kenangan. Dan kenangan cinta ini pun bisa mengangkat dan merangsang pikiran. Jadi, sesekali kembalilah ke hari kemarin untuk membasuh pikiran dengan kenangan indah cinta lama. Hingga cemasnya kita bisa mereda dan kita bisa keluar dari realitas kehidupan yang tidak menyenangkan. Dan saat dan kesempatan ini dalam fantasi alam bawah sadar kita akan melimpahkan
gagasan yang mampu mengubah spritual kita.

Tidak boleh ada kekecewaan cinta dan tak akan ada rasa itu jika kita memahami perbedaan antara emosi cinta dan seks. Cinta adalah emosi yang memiliki warna dan tabir beraneka. Tetapi yang paling kuat dan membara adalah pengalaman yang diperoleh dikala emosi
cinta berpadu dengan emosi seks.

Akhirnya, boleh dikata cinta saja tidak cukup membawa kebahagiaan, juga seks semata juga tidak memberi kebahagiaan. Jadi terbaik adalah CINTA ITU SPRITUAL DAN SEKS ITU BIOLOGIS, MEMADU SERTA BERPADU. Sekian dan terima kasih. Jakarta, 04/12/2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun