Mohon tunggu...
mohamad khoirul anwar
mohamad khoirul anwar Mohon Tunggu... -

seorang yang miskin akan ilmu, namun akan terus berusaha mengejarnya. sapai Tuhan hentikan pencarianku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terima Kasih Wanitaku

4 November 2011   15:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku terlahir dari rahim seorang wanita

Di bawah naungan subuh

Dalam titian mentari yang mengusik malam

Tangisku menggema,

Segala peluh,darah dan air mata tercurah darinya

hadirkanku di dunia

Dan dialah cinta pertama

Saat pertama ku membuka mata

Dan ia

cinta terakhir

Yang Tuhan tuliskan dalam kitab cinta

Cintanya tak

Memihak harta

Tak bercerita rupa

Begitu dalam,

Begitu tulus,

Kasihnya

membuatku tertawa riang dalam tiap langkah kecilku

memalingkan hatiku dari hinanya kefanaan dunia

Dia pelitaku

Penerang hati dan jalan hidupku

Dalam telapak kakinya

Terhampar syurga bagiku

Dan ia

Yang kini

Kupanggil ibu

*terimakasih ibu, kau telah jadikan aku doa dalam tiap hela nafasmu. Terimakasih ibu, kau ajarkan aku cara melukis hidupku. Terimakasih ibu, karena kau tetap memelukku meski badai hidup menerpamu. Terimakasih ibu, yang telah menjadi karang yang melindungiku dari gundahnya sang ombak. Terimakasih ibu, karena cintamu menghiasi hatiku. Terimakasih ibu…..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun