Aku terlahir dari rahim seorang wanita
Di bawah naungan subuh
Dalam titian mentari yang mengusik malam
Tangisku menggema,
Segala peluh,darah dan air mata tercurah darinya
hadirkanku di dunia
Dan dialah cinta pertama
Saat pertama ku membuka mata
Dan ia
cinta terakhir
Yang Tuhan tuliskan dalam kitab cinta
Cintanya tak
Memihak harta
Tak bercerita rupa
Begitu dalam,
Begitu tulus,
Kasihnya
membuatku tertawa riang dalam tiap langkah kecilku
memalingkan hatiku dari hinanya kefanaan dunia
Dia pelitaku
Penerang hati dan jalan hidupku
Dalam telapak kakinya
Terhampar syurga bagiku
Dan ia
Yang kini
Kupanggil ibu
*terimakasih ibu, kau telah jadikan aku doa dalam tiap hela nafasmu. Terimakasih ibu, kau ajarkan aku cara melukis hidupku. Terimakasih ibu, karena kau tetap memelukku meski badai hidup menerpamu. Terimakasih ibu, yang telah menjadi karang yang melindungiku dari gundahnya sang ombak. Terimakasih ibu, karena cintamu menghiasi hatiku. Terimakasih ibu…..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI