Bulan Ramadan selalu menjadi bulan yang istimewa bagi umat islam. Bulan ini merupakan bulan yang dianggap penuh berkah dan bulan dilipatkannya pahala. Suasana pada bulan Ramadan juga berbeda dengan bulan-bulan biasanya. Â Orang-orang penuh suka cita ketika bulan Ramadan tiba.Â
Hari ini adalah hari terakhir bulan Ramadan pada tahun 2020, dimana orang-orang mempersiapkan segala sesuatu mulai dari pakaian, hidangan, mempercantik rumah dan sebagainya untuk menyambut hari raya idul fitri.Â
Lebaran memang selalu menjadi hari yang paling dinanti-nanti oleh semua orang baik yang tinggal di kota maupun yang tinggal di desa. Beberapa daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam menyambut hari raya lebaran. Di Kabupaten Demak misalnya, ada tradisi pasar kembang untuk menyambut hari raya Idul Fitri.
Pasar Kembang sudah menjadi tradisi rutinan tiap tahun di Demak. Pasar kembang bukan merupakan nama suatu pasar seperti yang ada di Yogyakarta. Namun Pasar Kembang yang ada di Demak ini merupakan sebutan untuk sehari menjelang hari raya Idul Fitri.Â
Masyarakat berbondong-bondong membeli kebutuhan untuk Riyoyo. Riyoyo adalah sebutan untuk hari Raya seperti idul fitri dan idul adha. Mereka tumpah ruah di pasar membeli kebutuhan makanan, pakaian, perlengkapan untuk mempercantik rumah dan sebagainya.
Banyak anak-anak yang juga ikut senang dengan tradisi pasar kembang ini, seringkali mereka diajak orang tua mereka ke pasar untuk belanja bersama atau sekedar jalan-jalan dengan teman-teman mereka di pasar. Tak terkecuali Devi, Devi memanfaatkan pasar kembang untuk sekedar jalan-jalan bersama teman-temannya untuk menikmati suasana pasar kembang.Â
Bunga telasih memiliki aroma yang harum dengan ciri khas warna ungu pada bunganya. Biasanya satu ikat bunga telasih dibandrol dengan harga lima ribu rupiah. Para pedagang bunga ini sudah mulai menjajakan dagangannya menjelang subuh hingga sore hari. Masyarakat umumnya menggunakan bunga ini untuk nyekar pada sore hari, namun ada juga yang nyekar pada pagi hari.Â
Bunga ini memang khusus hanya ada ketika menjelang idul Fitri. Karena memang, bagi masyarakat Demak khususnya masyarakat Wedung, tradisi pasar kembang ini syarat akan makna. Menurut masyarakat Wedung Demak, telasih berasal dari kata telas dan asih. Telas artinya habis dan asih artinya welas asih, jadi telasih maknanya adalah ketika menjelang idul Fitri dosa-dosa para ahli kubur atau orang-orang yang meninggal akan dihapus semua dosanya sampai habis dan hanya tinggal welas asih dari Allah.
Ada juga yang menyebutnya dengan telesih, berasal dari kata teles dan isih, teles artinya basah dan isih artinya masih, jadi telesih maknanya adalah jika bunga telesih ini masih basah dan belum kering, maka para ahli kubur atau orang yang meninggal tersebut akan terbebas dari siksaan.