Mohon tunggu...
Khoirul Soleh
Khoirul Soleh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Keperawatan dan Profesi Ners Universitas Respati Yogyakarta

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penataan PKL Alun-alun Pancasila Kebumen Kembali Disorot, Pemerintah Siapkan Penertiban

8 Januari 2025   12:02 Diperbarui: 8 Januari 2025   12:21 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kondisi alun-alun Kebumen (Sumber: Liputan6.com)

KEBUMEN -- Pemerintah Kabupaten Kebumen kembali menyoroti permasalahan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan Alun-alun Pancasila. Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, mengungkapkan kekecewaannya terhadap perilaku sejumlah PKL yang meninggalkan barang dagangan mereka di alun-alun, sehingga menciptakan kesan kumuh di area tersebut.
"Saya sangat menyayangkan masih ada pedagang yang meninggalkan barang dagangan di tengah alun-alun. Seharusnya barang-barang tersebut dibawa pulang, bukan dibiarkan begitu saja berhari-hari, siang ditinggal sorenya dibuat berdagang sampai malam. Berdagang boleh saja tetapi ada aturannya, alun-alun bukan tempat untuk menyimpan barang " tegas Bupati Arif melalui akun media sosial resminya pada Minggu (5/1/2025). Ia menambahkan bahwa tindakan ini mencemari estetika alun-alun yang sejatinya dirancang sebagai ruang publik untuk berolahraga dan bersantai bersama keluarga.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah daerah berencana melakukan penertiban dengan melibatkan langsung Bupati dalam prosesnya. "Saya sendiri akan memimpin penertiban ini. Mohon pengertiannya kepada para pedagang, karena tujuan kami semata-mata demi menjaga keindahan alun-alun," lanjutnya.

Kapal Mendoan Kebumen (Sumber: www.radarjogja.jawapos.com)
Kapal Mendoan Kebumen (Sumber: www.radarjogja.jawapos.com)

Konsep Penataan PKL di Kapal Mendoan

Revitalisasi Alun-alun Pancasila Kebumen sebelumnya telah dilaksanakan dengan menambahkan berbagai fasilitas, termasuk jogging track, area olahraga, dan pusat kuliner bernama Kapal Mendoan. Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindag KUKM), Haryono Wahyudi, kawasan alun-alun seharusnya steril dari aktivitas jual beli, kecuali di area yang telah ditentukan seperti Kapal Mendoan.

Beberapa pengunjung alun-alun pun sepakat bahwa keberadaan PKL perlu ditata ulang agar tidak mengganggu kenyamanan pengunjung. "Kalau dibiarkan berjualan bebas, alun-alun jadi terlihat semrawut dan kurang nyaman untuk aktivitas olahraga," ujar Dian Lukiana, salah satu pengunjung.

Sentral kuliner kapal mendoan (Sumber: Kebumen update)
Sentral kuliner kapal mendoan (Sumber: Kebumen update)

Harapan dan Solusi bagi PKL

Meski demikian, beberapa PKL menyampaikan harapannya agar diberikan kelonggaran berjualan pada hari Minggu saat kegiatan car free day berlangsung. Agus, seorang pedagang yang biasa berjualan di alun-alun, berharap pemerintah dapat memberikan kebijakan khusus. "Kami hanya ingin berjualan di hari Minggu karena saat itu pengunjung paling ramai," ujarnya.


Menanggapi hal ini, Haryono Wahyudi menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi lebih lanjut kepada para PKL sebelum penertiban dilakukan. "Kami memang berencana melakukan penataan kembali dengan tujuan menjaga keindahan alun-alun serta memberikan kenyamanan bagi para pengunjung," ungkap Haryono.

Penertiban ini perlu segera dilakukan mengingat revitalisasi alun-alun masih dalam tahap pemeliharaan dan belum sepenuhnya diserahkan kepada Pemkab. "Kami sempat memberikan izin sementara kepada para pedagang hingga Kapal Mendoan siap digunakan. Namun jumlah PKL terus bertambah, sehingga perlu segera ditata ulang," pungkasnya.

Dengan adanya langkah penataan ini, diharapkan Alun-alun Pancasila bisa kembali menjadi ruang publik yang nyaman, bersih, dan tertata dengan baik tanpa mengesampingkan kebutuhan PKL untuk mencari nafkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun