Secara konstitusional mendidik memang tugas Negara, tapi secara moral mendidik adalah tugas setiap orang terdidik (Anies Baswedan)
Faktor mendasar dari kemajuan sebuah negara salah satunya adalah Pendidikan. Dari daftar kualitas pendidikan negara anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi Pembangunan (OECD) dirilis hari, Rabu 13 Mei 2015 oleh BBC dan Financial Times. Hasilnya Peringkat tertinggi sekolah-sekolah global telah diterbitkan, dan Indonesia menempati urutan 69 dari 76 negara. Sebuah data diatas sudah seharusnya membuat kita semua tergerakan untuk peduli terhadap permasalahan Pendidikan di Indonesia.
Sudah saatnya kita sadar bahwa Pendidikan bukan lagi tugas Pemerintah sendiri melainkan tugas setiap orang terdidik atau orang yang mau peduli terhadap nasib masa depan generasi. Atas dasar masalah pendidikan hari ini para relawan Kelas Inspirasi mencoba merumuskan untuk mengurangi permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia
Kelas Inspirasi adalah sebuah program mengajar sehari yang ditunjukan untuk para relawan dan professional dari berbagai profesi yang ingin berkotribusi secara nyata terhadap pendidikan Indonesia. Sebuah kebanggan menjadi bagian dari Kelas Inspirasi Balikpapan karena keterlibatan dalam kegiatan ini mempertemukan saya dengan orang-orang yang lurus niatnya peduli sikapnya terhadap permasalahan pendidikan di Kota Balikpapan.
Mimpi seorang anak adalah gambaran dari pengetahuan dirinya terhadap sesuatu, Karena sampai hari ini mungkin saja seorang hanya memiliki pengetahuan terhadap profesi kurang beragam, disitulah Kelas Inspirasi hadir untuk memberikan pengetahuan yang luas terhadap sebuah profesi. Ketika para professional mengajar mereka tidak membahas tentang IPA, IPS, Matematika atau mata pelajaran lainnya, tetapi disana mereka diajak untuk bercerita sebagai sumber inspirasi melalui kesuksesan di bidang profesi masing-masing. Biarkan mereka bermimpi setinggi-tingginya, dan jangan lupa berikan nasehat bahwa semua itu dapat dicapai dengan Jujur, Kerja Keras, Pantang Menyerah dan Mandiri.
Para professional diajak untuk mengajar di Sekolah Dasar (SD), mereka dibawa kembali ke tempat dimana titik awal mereka bisa sukses dan bisa menjadi seperti sekarang ini. Sudah saatnya ruang kelas bukan lagi hanya sebagai tempat mentransfer ilmu pengetahuan saja tetapi juga sebagai tempat sumber inspirasi yang membangun mimpi-mimpi para peserta didik.
Di kelas itu kita akan melihat keceriaan dan harapan dari wajah masa depan Indonesia, Tampak inspiratif seseorang professional yang menjadi guru sehari di sekolah mereka. Secara fisik kehadiran professional mungkin hanya sehari, namun efek dan dampak jangka panjang yang dirasakan oleh anak-anak adalah sebuah inspirasi yang tidak akan terlupakan seumur hidup mereka. Biarlah anak-anak itu pulang kerumah dengan senyum bahagia sambil berkata kepada orang tua mereka bahwa mereka ingin seperti para Profesional di Kelas Inspirasi.
Salah satu kesimpulan tentang Kelas Inspirasi adalah mereka para relawan pendidikan “Sang Perawat Generasi”. Mengajar Sehari Selamanya Menginspirasi itulah kata yang sering terucap dari para relawan Kelas Inspirasi, bahkan terkadang para Inspirator yang justru terinspirasi oleh para anak-anak. Sebuah kombinasi energi positif yang menegaskan bahwa kami yakin Indonesia akan lebih baik bila mereka yang baik dan peduli mau diajak untuk repot dalam setiap permasalahan bangsa ini.
Tahun ini Kelas Inspirasi Balikpapan kembali hadir dengan mengusung tagline “Tanah Airku Sejuta Warna” untuk menginspirasi 11 Sekolah Dasar pada tanggal 15 Agustus 2016. Saat ini sedang berlangsung Rekruitment Fasilitator dan Dokumentator dan saya mengundang kepada Profesional yang ingin terlibat langsung dalam menebar inspirasi dalam melunasi janji kemerdekaan untuk mencerdaskan dan merawat generasi untuk mendaftarkan diri di www.kelasinspirasibalikpapan.org dengan jangka waktu pendaftaran 1 Mei 2016 sampai 23 Juli 2016.
Hari inpirasi memang hanya sehari dalam setahun, namun semangat positif yang menular mengakibatkan para relawan memiliki kerinduan untuk selalu ingin kembali ke sekolah, sehingga banyak kegiatan serupa yang dilakukan relawan diluar Hari Inspirasi. Hingga kini, jumlah relawan yang pernah bergerak bersama semakin bertambah. Mereka hadir langsung, tak ada undangan luar biasa yang dapat perlakuan istimewa. Semua setara semua tulus semua siap berbagi karena semua yakin bahwa pendidikan adalah urusan bersama. Kelas Inspirasi dengan para relawan yang tulus berkontribusi, menularkan optimis, penebar inspirasi, merawat generasi di tingkat akar rumput.
Mari terlibat dalam permasalahan pendidikan karena berhenti mengeluh tidaklah cukup. Berkata-kata indah dengan penuh semangat juga tidak akan pernah cukup. Lakukan sesuatu saat ini juga. Satu langkah kita akan mengundang yang lain untuk juga bergerak.
