Mohon tunggu...
Khoirotun Nisa
Khoirotun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya dengan menulis, saya dapat mengabarkan bahwa saya masih hidup

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menemukan Kebahagiaan dan Kebijaksanaan dalam Hidup yang Dinamis

12 Maret 2024   09:59 Diperbarui: 5 Juli 2024   09:01 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam setiap langkah hidup ini, kita seringkali dihadapkan pada pilihan-pilihan yang tidak hanya memengaruhi diri kita sendiri, tetapi juga orang lain di sekitar kita. Salah satu hal yang sering terlupakan adalah kekuatan kata-kata dan pikiran kita. Ketika kita berpikir negatif pada seseorang, tanpa sadar kita telah menghakimi orang itu. Kita melupakan bahwa setiap orang memiliki cerita dan perjuangan mereka sendiri, yang mungkin saja tidak kita ketahui sepenuhnya.

Lebih mudah mana bagi kita? Menyingkirkan semua kerikil tajam di sepanjang jalanan atau memakai sepatu agar kaki kita tidak terluka? Ini seperti pertanyaan sederhana namun dalam. Menyingkirkan semua kerikil mungkin terasa lebih mudah, tetapi seiring waktu, akan selalu ada kerikil baru yang muncul. Memakai sepatu, di sisi lain, adalah solusi yang lebih berkelanjutan dan melindungi kita dari bahaya yang tidak terduga.

Lebih mungkin mana? Berusaha mensteril semua tempat agar tidak ada kuman atau memperkuat daya tahan tubuh kita sendiri? Mengendalikan lingkungan sekitar kita bisa jadi sangat sulit, bahkan tidak mungkin dilakukan sepenuhnya. Namun, memperkuat daya tahan tubuh kita sendiri adalah langkah yang mungkin, yang tidak hanya membuat kita lebih sehat secara fisik, tetapi juga mental.

Lebih mudah mana? Berusaha mencegah setiap mulut agar tidak bicara sembarangan atau menjaga hati kita sendiri agar tidak mudah tersinggung? Kadang-kadang kita terlalu fokus pada apa yang diucapkan orang lain, tanpa menyadari bahwa reaksi kita terhadapnya adalah pilihan kita. Menjaga hati kita sendiri agar tidak mudah tersinggung adalah langkah pertama dalam menciptakan kedamaian dalam diri kita sendiri.

Lebih penting mana? Berusaha menguasai orang lain atau belajar menguasai diri sendiri? Kekuasaan atas diri sendiri jauh lebih berharga daripada mencoba mengendalikan orang lain. Ketika kita belajar menguasai diri sendiri, kita menjadi lebih bijaksana dalam menghadapi situasi apapun dan lebih mampu membantu orang lain dengan penuh pengertian dan empati.

Yang penting bukan bagaimana orang harus baik kepada kita, melainkan bagaimana kita berusaha baik kepada orang lain. Kita tidak bisa mengontrol tindakan orang lain, tetapi kita selalu memiliki kendali atas sikap dan perilaku kita sendiri.

Bukan orang lain yang membuat kita bahagia, melainkan sikap diri kita sendiri yang menentukan kita bahagia atau tidak. Kita seringkali mencari kebahagiaan di luar, tanpa menyadari bahwa kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri kita sendiri. Saat kita mampu menerima diri kita apa adanya dan bersyukur atas apa yang kita miliki, itulah saat kita benar-benar merasakan kebahagiaan.

Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini tidak akan terulang kembali. Namun, ada satu hal yang masih tetap bisa kita lakukan, yaitu BELAJAR dari masa lalu untuk hari esok yang lebih baik. Hidup adalah proses tanpa batas umur. Kita terus belajar, terus tumbuh, dan terus berkembang sepanjang hidup kita.

JATUH, berdiri lagi. KALAH, mencoba lagi. GAGAL, bangkit lagi. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki tekad dan keberanian untuk terus maju. Setiap kegagalan adalah pelajaran berharga yang membawa kita lebih dekat menuju kesuksesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun