Mohon tunggu...
Money

Konsumsi yang Baik Menurut Islam

19 Maret 2017   21:16 Diperbarui: 19 Maret 2017   21:49 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

KOSUNSUMSI YANG BAIK MENURUT ISLAM.

kegiatan produksi dan konsumsi merupakan satu kesatuan komponen yang tidak dapat dipisahkan, meski disatu sisi harus ada yang diprioritaskan. Dengan demikian, konsumsi dan produksi mempunyai kaitan yang erat. Disini saya akan mengemukakan pendapat para ahli tentang pengertian konsumsi dan bagaimana konsumsi yang baik itu.

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَلَ قَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُوا وَتَصَدَّقُوا فِي غَيْرِ إِسْرَافٍ وَلاَ مَخِيلَة (رَوَاه النَّسَائِي)

Artinya: Dari Amr bin syuaib dari ayahnya dari kakeknya berkata, Rasul SAW bersabda:”makan dan minumlah, bersedekahlah serta berpakaianlah dengan tidak berlebihan dan tidak sombong.”(HR.Nasa’i).

Penjelasan

Menurut prof.dr.h. muhammad amin suma, sh.,mq.,mm.orang orang yang beriman silahkan makan dan minum yang baik baik, yang telah allah rezekikan kepada seluruh umatnya.dan juga allah memerintahkan kita untuk mensyukuri apa yang telah diberikan kepada umatnya dimuka bumi ini.allah juga memerintahkan supaya kita memakan yang halal dan baik. Yang dimaksud dengan makanan yang baik yaitu makanan yang lezat,tidak mengandung najis,tidak membahayakan fisik serta akal, dan makanan yang sehat serta aman untuk dikonsumsi.

Istinbat hukum

  • Mengkonsumsi barang atau jasa yang baik-baik adalah wajib hukumnya bagi para rasull dan orang-orang yang beriman.
  • Mengkonsumsi barang atau jasa yang halal,bagi orang-orang beriman apalagi para rasul,merupakan hal yang sejatinya terjadi dengan sendirinya, sehingga tidak perlu lagi untuk diingat kembali secara tersurat.
  • Mengkonsumsi barang atau jasa yang baik-baik, merupakan bagian tidak terpisahkan dari rasa mensyukuri terhadap nikmat allah yang hukumnya wajib disyukuri.
  • Menurut buku karangan mahmuda konsumsi yang baik diperkuat dengan ayat allah Didalam surat al baqarah (2):172

يَأَيُّهَااْلَّذِينَ ءامَنُوْا كُلُوْا مِن طَيِّبَتِ ما رَزَقْنَكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلَّهِ إِن كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

  • Artinya:
  • “Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada allah, jika benar-benar kepadanya kamu menyembah”(172)
  • Penjelasan:
  • Dalam ayat ini dijelaskan behwa orang-orang yang beriman harus memakan makanan yang baik baik-baik dan halal yang kita hasilkan, yang mana telah allah berikan kepada umatnya yang diperoleh nsecara berbeda-beda dan kita harus selalu bersyukur kepada allah atas apa yang diberikan oleh allah. Untuk menyukuri anugrah allah dengan berbuat hal-hal yang baik (beramal sholeh).
  • Syukur adalah mengakui dengan tulus bahwa anugrah yang diperoleh semata-mata bersumber dari allah sambil menggunakan sesuai tujuan penganugrahannya, atau menempatkannya pada tempat semestinya. Jadi, kita harus selalu bersyukur kepada allah karena hanya kepadanya kita menyembah(Quraish,2002:365)
  • Setiap manusia tentunya pasti mengkonsumsi suatu barang. Dan allah meridhoi umatnya agar mengkonsumsi yang baik baik, manusia mengkonsumsi barang pasti mempunyai tujuan yaitu, untuk memenuhi kebutuhan manusia, kebutuhan manusia ini di kategorikan menjadi 3 hal pokok salah satunya yaitu, Kebutuhan primer(dhoruriyyah), yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hidup dan mati seseorang, manusia harus terus berusaha memenuhi kebutuhan kehidupannya dengan secukupnya dan tidak berlebih-lebihan karna Allah membenci umat yang berlebih-lebihan.
  • DAFTAR PUSAKA
  • Mahmuda, 2013. AYAT-AYAT EKONOMI. Jember: STAIN Jember Press.
  • Suma, Muhammad Amin, 2130. Tafsir Ayat Ekonomi. Jakarta: Amzah.
  • Idri, 2015. Hadis Ekonomi Ekonomi dalam perspektif islam. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun