Sebenarnya, tugas seorang pengajar tidak hanya mengisi otak para murid dengan pengetahuan saja. Bahkan, mencakup juga pendidikan untuk murid secara menyeluruh dalam hal akidah, akhlak, etika dan berbagai perilaku yang selurus dengan agama.
"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " (QS. Ali Imran: 31)
Perjalanan Nabi kita menunjukkan bahwa beliau adalah seorang pendidik yang bijaksana, pengajar, pembimbing, pemberi nasehat, pengasih yang dicintai, dan ikhlas. Makanya, wajib bagi seorang pengajar untuk mempunyai sifat-sifat seperti itu. Apalagi keikhalasan. Sudah seharusnya, ia mengikhlaskan amalannya untuk Allah.
Janganlah  ia berlebihan dalam melihat harta. Jika ia diberi harta walau sedikit, hendaknya bersyukur. Jika tidak diberi, hendaknya bersabar. Allah akan memberinya rezeki di dunia dan menetapkan untuknya pahala di akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H