Mohon tunggu...
KHOIRIL HUDA
KHOIRIL HUDA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - MAHASISWA UIN RADEN INTAN LAMPUNG

SUKA MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini Ekologi dalam Perspektif Agus Hermanto

9 Oktober 2023   16:36 Diperbarui: 9 Oktober 2023   16:42 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Biografi penulis
Dr. Agus Hermanto, M.H.I dilahirkan di Lampung Barat. 5 Agustus 1986, tinggal di Jl. Karet Gg. Masjid No. 79 Sumberejo Kemiling Bandar Lampung. Istri Rohmi Yuhani'ah, S.Pd.I., M.Pd.I anak Yasmin Aliya Mushoffa dan Zayyan Muhabbab Ramdha Riwayat Pendidikan, Formal MI Al Ma'arif Lampung Barat Tahun 1999; MTs. Al Ma'arif Lampung Barat Tahun 2002; KMI Al Iman Ponorogo Jawa Timur Tahun 2006; S1 Syari'ah STAIN Ponorogo Jawa Timur Tahun 2011; S2 Hukum Perdata Syari'ah PPs. IAIN Raden Intan Lampung Tahun 2013.
Program beasiswa S3 5000 Doktor di UIN Raden Intan Lmpung Jurusan Hukum Keluarga Islam selesai 2018. Pendidikan Non-Formal Pondok Pesantren Salafiyah Manba'ul Ma'arif Lampung Barat. KMI Pondok Pesantren Modern Al Iman Ponorogo Jawa Timur. Kursus Bahasa Inggris Era Exellen Ponorogo Jawa Timur. Kursus Komputer Metoda 21 Ponorogo Jawa Timur. (Kursus Mahir Dasar) KMD. (Kursus Mahir Lanjutan) KML.
Pengalaman berkarir 2006-2011 menjadi Ketua Pengasuhan Pondok Pesantren KMI Al Iman Ponorogo. 2006-2011 menjadi Guru KMI Al Iman Ponorogo Jawa Timur, 2011-2012 menjadi Wakil Kepala SMP Al Husna Bandar Lampung.

Kehidupan dan Alam
Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai naluri. Maka kehidupan merupakan sesuatu yang bernilai pada dirinya sendiri sehingga menggugah sikap hormat dan melahirkan perilaku perlindungan dan perawatan terhadap kehidupan itu sendiri.Dan kecenderungan yang demikian, juga mempunyai suatu kesadaran (idrak) untuk mempertahankan hidup.
 Dari kesadaran tersebut timbul dan berkembang daya pilih (ikhtiar) dan daya upaya (kasb) manusia. Dari hal-hal inilah berpangkal perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia. 
dalam ajaran Islam yang memperkenalkan suatu ketentuan umum, yaitu al-kuliyat al-khams (lima universalia) yang menjiwai seluruh lingkup ilmu fikih, yang diajarkan dan diterapkan dalam ajaran-ajarannya secara terperinci.  upaya-upaya lainnya dalam rangka menjamin keselamatan jiwa raga manusia itu dengan adanya larangan dan hukuman yang sangat berat bagi siapa saja yang membunuh atau menganiaya seseorang sehingga salah satunya anggota badan terluka atau cedera.
Lebih daripada itu, ada ketentuan bahwa untuk mempertahankan hidup yang benar-benar terancam bahaya, maka dalam keadaan darurat, ketika tidak ada pilihan lain, haruslah dilakukan apa saja sekalipun hal itu terlarang, dengan menyelamatkan jiwa, seperti keharusan memakan bangkai untuk mengatasi suatu bahaya kelaparan yang mengancam jiwa seseorang dalam keadaan darurat,
Kehidupan yang begitu berharga merupakan modal dasar bagi manusia dalam mematuhi fungsinya dan menentukan nilai atau martabatnya, ajaran Islam memberikan banyak peringatan kepada manusia supaya menggunakan modal dasar itu secermat mungkin sebab ia sangat terbatas, baik waktunya maupun ruangnya.
Ajaran Islam memperkenalkan adanya dua jenis kehidupan, yaitu kehidupan manusia di alam yang nyata (alam syahadah) di bumi yang sangat terbatas ruang dan waktunya, yang merupakan kehidupan duniawi atau hidup di alam dunia (al-hayat al-dunya). Karena keterbatasan itu, ia bersifat tidak kekal dan abadi, namun sifatnya nyata dan setiap orang mudah mengenalnya dan merasakannya. 
Ciri kesenangan ini kemudian mendominasi pandangan banyak orang sehingga menjadikan kesenangan orang tersebut sebagai identifikasi dari kehidupan itu sendiri. Pandangan itulah yang direkam dalam Al-Qur'an yang menggambarkan bahwa apa yang dimaksud dengan kehidupan itu sesungguhnya adalah permainan, senda-gurau, kemegahan, berlomba memperkaya diri dan memperbanyak anak keturunan.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surah al-Hadid ayat 20.  menggambarkan bahwa manusia menjadi tertarik mencintai segala hal yang menggiurkan, dan segala kenikmatan di dalamnya lebih sempurna.
Alam akhirat merupakan tempat dan saat perhitungan akhir dan penentuan nilai-nilai tetap bagi manusia yang pernah menjalani kehidupan dunia. Dan alam akhirat adalah tempat untuk menerima hasil dari apa Yang pernah kita lakukan di dunia serta menerima Rahmat dari Allah yang Maha Adil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun