Mohon tunggu...
Khoirifo FiqrismiYanfa
Khoirifo FiqrismiYanfa Mohon Tunggu... Lainnya - Student

Student

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kecantikan Fisik, Kesenangan Sementara?

15 September 2020   17:55 Diperbarui: 15 September 2020   17:53 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecantikan fisik kesenangan sementara?

Kecantikan telah begitu lekat dengan penampilan fisik. Namun, apabila kita melihat kecantikan dengan arti yang lebih luas, maka kecantikan dapat diartikan sebagai sesuatu yang kita sukai, sesuatu yang menarik.

Perempuan berlomba-lomba untuk mendapatkan kecantikan dengan mengubah penampilan dan tubuhnya. Kecantikan tersebut diciptakan untuk membelenggu pikiran perempuan. Menurut Wolf, mitos kecantikan merupakan upaya masyarakat patriarkal (patriarcal society) untuk mengendalikan perempuan melalui kecantikannya.

Tak bisa di pungkiri bahwa setiap lelaki mendambakan wanita yang indah parasnya dan setiap lelaki kebanyakan melihat wanita dari kecantikan rupanya. Dalam KBBI kata cantik berarti (tentang wajah, muka perempuan, indah dalam bentuk) dengan kata lain yaitu tentang apa yang terlihat nyata oleh mata kepala pada wajah seorang wanita.
Namun kecantikan pada hakikatnya tidak melulu dikaitkan dengan wajah seorang wanita sebab kecantikan itu banyak macamnya tergantung dari sisi mana seseorang melihatnya, disini setidaknya ada beberapa type orang yang mendefinisikan kecantikan menurut versinya masing-masin
Jangan salah mengartikan kecantikan.
Kata kata tentang kecantikan dari Buya Hamka ini menyebutkan bahwa kecantikan yang abadi ialah kecantikan yang berasal dari tinggah laku yang mulia.
Seseorang yang berperilaku baik dan memiliki ilmu yang tinggi, ialah orang yang memiliki kecantikan abadi.
Maka dari itu, jangan menilai kecantikan seseorang hanya dari fisiknya seperti wajah dan pakaian yang dikenakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun