Pada masa sekarang, dimana teknologi berkembang secara pesat, berbagai kegiatan dapat dipermudah dengan penggunaan teknologi. Dunia industri juga tak luput dari penggunaan teknologi, banyak produksi produk yang menggunakan teknologi yang canggih dalam prosesnya, salah satunya produksi briket arang. Jenis briket sendiri ada banyak, contohnya briket dari sabut kelapa.Â
Yap, selain dibuat menjadi pupuk kompos yang membantu bidang pertanian, sabut kelapa juga bisa dibuat menjadi briket. Kembali ke topik, penggunaan inovasi teknologi terbaru dalam pembuatan briket arang dapat meningkatkan kualitas briket arang yang dihasilkan.Â
Â
Teknologi Terbaru dalam Pembuatan Briket Arang
Teknologi produksi briket arang terus maju untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan daya saing produk. Berikut beberapa inovasi teknologi terbaru yang sedang dikembangkan dan diterapkan.
Teknologi Terbaru dalam Pembuatan Briket Arang: Torrefaksi
Teknologi ini melibatkan pemanasan bahan baku briket pada suhu tinggi (300-400C) tanpa oksigen. Torrefaksi menghasilkan arang dengan kandungan air rendah, volatil yang berkurang, dan kepadatan lebih tinggi. Ini meningkatkan nilai panas dan ketahanan briket arang terhadap kelembaban.
Teknologi Terbaru dalam Pembuatan Briket Arang: Pemanfaatan Limbah Pertanian
Sisa-sisa pertanian seperti ampas tebu, tongkol jagung, dan serbuk gergaji dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan briket arang. Teknologi ini membantu mengurangi limbah dan meningkatkan nilai ekonomi produk pertanian.
Teknologi Terbaru dalam Pembuatan Briket Arang: Briket Arang Instan
Briket arang instan dibuat dengan menambahkan bahan pengikat seperti tepung tapioka, pati jagung, atau tepung beras. Jenis briket ini mudah dinyalakan dan menghasilkan sedikit asap, sehingga cocok untuk penggunaan di dalam ruangan.
Teknologi Terbaru dalam Pembuatan Briket Arang: Briket Arang Berkualitas Tinggi
Teknologi ini fokus pada peningkatan nilai kalor, ketahanan terhadap api, dan kadar abu yang rendah. Briket berkualitas tinggi ini cocok untuk penggunaan industri dan komersial.
Teknologi Terbaru dalam Pembuatan Briket Arang: Otomatisasi Proses Produksi
Penggunaan mesin dan teknologi otomatisasi dalam proses produksi briket arang dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi.
Teknologi Terbaru dalam Pembuatan Briket Arang: Teknologi Ramah Lingkungan
Inovasi dalam produksi briket arang yang berkelanjutan menekankan pengurangan emisi gas rumah kaca dan penggunaan bahan baku yang dapat diperbarui.
Â
Proses Pembuatan Briket Arang
Proses pembuatan briket arang melibatkan beberapa langkah yang cukup kompleks. Tahap awal mencakup penggunaan bahan baku berkualitas. Selain itu, manajemen dan organisasi produksi yang efektif dan terstruktur juga sangat penting. Berikut adalah tahapan-tahapan produksi briket arang:
Milling
Milling adalah proses yang mengubah bahan baku menjadi material siap produksi melalui pencacahan. Proses ini dilakukan di konveyor roll mill setelah bahan mentah disortir. Bahan baku yang dipilih dihancurkan menjadi ukuran yang konsisten.
Produk awal disortir dan disaring dari debu menggunakan penyaring halus. Material yang bersih kemudian dihancurkan kembali menggunakan disc mill hingga mencapai ukuran 3-6mm. Hasil akhirnya adalah material siap produksi yang disimpan dalam karung untuk diproses lebih lanjut.
Proses Produksi Briket
Material siap produksi dicampur dengan pati dan air menggunakan mixer selama sekitar 20 menit. Campuran tersebut kemudian diproses lebih lanjut di mesin blending untuk dimasak. Setelah itu, material didiamkan sebelum dicetak menggunakan mesin briket sesuai bentuk yang dibutuhkan. Briket yang sudah terbentuk disimpan dan dibiarkan selama dua hari sebelum proses pemanasan.
Proses Oven
Briket yang siap selanjutnya dipanaskan dalam oven. Tahap awal melibatkan pengaktifan blower selama tiga jam dengan pintu oven terbuka untuk mengurangi kadar air. Staf mengawasi suhu oven secara berkala.
Proses pemanasan di oven pertama dan kedua membutuhkan waktu 32 jam, sedangkan oven ketiga dan keempat membutuhkan waktu 36 jam. Setelah matang, oven dimatikan dan dibiarkan selama lima jam sebelum proses pengangkatan dimulai. Alarm berbunyi jika oven mencapai suhu maksimal 1100C.
Pendinginan
Proses pendinginan berlangsung selama 24 jam setelah briket dikeluarkan dari oven. Setelah dingin, briket dikirim ke gudang pengemasan untuk tahap berikutnya.
Uji Kualitas
Suhu briket di area produksi terus dipantau dan dicatat. Proses pendinginan harus berlangsung minimal 48 jam. Sebelum dikemas, briket melewati serangkaian uji coba.
Pengemasan dan Penyimpanan Stok
Briket dikemas dalam kemasan plastik sesuai kebutuhan produksi, dengan bagian yang lebih halus menghadap ke atas. Kemasan dibungkus dengan lakban untuk menjaga kondisi produk. Setiap kotak disusun dalam palet yang dapat menampung beban satu ton per tumpukan. Mengawasi kelembapan dan suhu gudang secara rutin serta memperbarui data stok secara teratur juga penting dilakukan.
Â
Kesimpulan
Perkembangan teknologi dalam produksi briket arang telah membawa peningkatan signifikan dalam efisiensi, kualitas, dan daya saing produk. Inovasi seperti torrefaksi, pemanfaatan limbah pertanian, briket arang instan, briket arang berkualitas tinggi, otomatisasi proses produksi, dan teknologi ramah lingkungan menjadi pendorong utama kemajuan ini.
Setiap tahapan produksi, mulai dari milling, pencampuran bahan, proses oven, pendinginan, hingga pengemasan dan penyimpanan, memainkan peran penting dalam memastikan briket arang yang dihasilkan memenuhi standar tinggi. Dengan manajemen dan organisasi produksi yang efektif, serta penerapan teknologi terbaru, industri briket arang dapat terus berkembang dan memberikan solusi energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H