Hereditas adalah proses dimana sifat-sifat atau ciri-ciri dari orang tua diturunkan kepada anak-anak mereka. Istilah lain dari hereditas adalah pembawaan, mengacu pada pewarisan sifat fisik dan psikologis melalui genetika. Sedangkan lingkungan dapat didefinisikan dalam tiga konteks yaitu fisiologis, psikologis, dan sosio-kultural. Fisiologis mengacu pada kondisi dan materiil jasmani dalam tubuh, termasuk aspek seperti gizi, vitamin, dan sistem saraf. Psikologis mencakup semua rangsangan yang diterima individu dari konsepsi hingga kematian. Sementara itu, sosio-kultural melibatkan interaksi dan kondisi eksternal dalam konteks perlakuan atau karya orang lain.
    Hereditas dan lingkungan, berperan penting dalam aspek-aspek kehidupan seperti pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, kesehatan mental, emosi, kepribadian, serta sikap, keyakinan, dan nilai-nilai. Komorita dkk. (1967) menyimpulkan secara umum tentang efek hereditas dan lingkungan terhadap sifat manusia sebagai berikut:
1. Hereditas menetapkan batas perkembangan yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Meskipun lingkungan memberikan stimulus besar, organisme tidak dapat melampaui batas yang ditetapkan oleh faktor keturunan. Sebagai contoh, meskipun pendidikan diberikan pada seekor monyet, ia tidak akan pernah mencapai tingkat kesamaan dengan manusia.
2. Lingkungan dapat memengaruhi hasil dari hereditas seseorang. Lingkungan yang tidak baik dapat mengubah ekspresi sifat-sifat yang diwarisi oleh individu karena pengaruh lingkungan tersebut.
3. Tidak ada karakteristik atau perilaku yang tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan hereditas. Lingkungan dan hereditas saling berinteraksi dalam membentuk perilaku. Secara sederhana, hereditas menentukan potensi individu, sedangkan lingkungan menentukan realisasi potensi individu tersebut.
4. Beberapa karakteristik lebih dipengaruhi oleh satu faktor daripada yang lain, baik itu genetik atau lingkungan. Lingkungan tampaknya memiliki peran yang lebih kecil dalam membentuk karakteristik fisik, lebih besar dalam membentuk karakteristik intelektual, dan sangat besar dalam membentuk karakteristik kepribadian.
    Sifat-sifat yang bersifat hereditas sulit dimodifikasi, bahkan dengan modifikasi intensif seperti program eugenika, sterilisasi, atau perkawinan selektif pada generasi berikutnya. Di sisi lain, sifat-sifat yang dipengaruhi oleh lingkungan cenderung lebih mudah diubah melalui upaya perbaikan dalam pendidikan, aspek sosial, dan kebijakan politik. Beberapa penelitian telah memberikan gambaran tentang seberapa besar pengaruh hereditas dan lingkungan dalam perkembangan dan kepribadian individu manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H