Mohon tunggu...
Khofifah Nur Indah
Khofifah Nur Indah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Khofifah Nur Indah

Trying to be me for everytime

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Selai Rambutan, Inovasi Olahan KKN Kelompok 38

26 Februari 2022   23:00 Diperbarui: 26 Februari 2022   23:17 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rambutan ternyata tidak hanya dapat dimakan secara langsung saja. Ditangan yang tepat, buah dengan nama latin Nephelium lappaceum ini dapat diolah menjadi sajian beragam yang dapat dinikmati dan tentunya dapat meningkatkan harga jualnya, Selasa (22/2).

Pada saat musim panen tiba, buah ini dapat ditemukan secara menjamur dipasaran maunpun di pekarangan rumah warga. Namun pemanfaatan buah ini masih kurang optimal. Warga setempat hanya mengonsumsi buahnya secara langsung seperti yang terjadi di Desa Pringgowijayan, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo.

Maharani Widyaningsih, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang kelompok 38 sekaligus pencetus ide selai dari buah rambutan, mengatakan bahwa banyak warga di Desa Pringgowijayan yang memiliki pohon rambutan. Buah rambutan juga banyak di jual dipasaran, namun belum banyak dibuat menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

“Karena disini buah rambutan banyak yang mempunyai dan juga banyak dijual dipasaran dan tidak dijadikan produk dengan harga yang lebih tinggi.Yang kedua, buah rambutan terkadang dibiarkan begitu saja sampai berjatuhan dan membusuk,” terang Rani.

Untuk menanggulangi masalah buah rambutan yang berjatuhan dan membusuk, maka dibuatlah sebuah inovasi berupa produk selai dari buah rambutan oleh Mahasiswa KKN UIN Walisongo kelompok 38. Pembuatan selai dipercaya sebagai salah satu cara mengawetkan buah rambutan dari pembusukan dan agar tahan lebih lama.

“Karena pembuatannya lebih mudah, terus juga simpel, nggak terlalu membutuhkan biaya yang banyak,” lanjutnya.

Siapa sangka buah dengan tampilan yang cukup eksentrik ini juga memiliki segudang manfaat yang terkandung di dalamnya, diantaranya kaya nutrisi dan antioksidan, mengandung banyak tembaga, melancarkan pencernaan, membantu menurunkan berat badan, membantu mengurangi infeksi, mengurangi resiko kanker serta mencegah diabetes.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun