Mohon tunggu...
Khofifah Nur
Khofifah Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahaisiswa UIN Raden Mas Said

Saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku Pergaulan Bebas Gen Z dalam Perspektif Islam

13 Oktober 2024   12:29 Diperbarui: 13 Oktober 2024   12:46 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: thexdooralicante.com

Sebenarnya seberapa penting kita memahami perspektif islam dalam kehidupan sehari-hari? Dalam kehidupan sehari-hari memahami perspektif islam sangat dibutuhkan, tidak hanya untuk sekedar pembelajaran tetapi juga dapat direalisasikan terhadap adanya perkembangan zaman. Seperti  dalam media sosial, maraknya pergaulan bebas, serta sering kali adanya nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran islam. Pergaulan bebas sangat marak akhir-akhir ini,sehinga sangat diperlukannya perspektif islam yang menjadi peran penting dalam membangun karakter, moral, serta spiritual generasi Z.

Pergaulan berarti interaksi, dimana orang-orang saling berkomunikasi yang nantinya akan mempengaruhi sikap dan juga tindakan seseorang. Dalam bahasa arab berarti ikhtilat yang berasal dari kata khalata yang berarti bercampur. Menurut B. Simanjuntak, pergaulan bebas merupakan tindakan berkomunikasi dengan orang lain tanpa dibatasi oleh hukum, peraturan ajaran agama, serta norma. Dilihat dalam perspektif islam berarti bercampur baur antara laki-laki dengan perempuan yang bukan mahromnya.

Masa remaja merupakan masa mencari jati diri sesungguhnya, yang ditandai dengan perkembangan mental serta fisik yang matang. Dalam masa ini banyak remaja yang terjerumus pada pergaulan bebas seperti berzina, penggunaan Narkotika dan obat-obatan terlarang, serta mengkonsumsi minuman keras. Pengaruh budaya barat juga sangat berperan dalam maraknya perilaku pergaulan bebas Gen Z saat ini. Banyak anak-anak muda yang meniru budaya barat tanpa memfilterisasi budaya tersebut.

Dalam islam berzina sangat dilarang, dalam Q.S Al-Isra':32 telah dijelaskan "Janganlah kalian mendekati zina dengan melakukan hal-hal yang mengarah kepadannya". Maka kita harus menghindari hal tersebut. Quraish Shihab memjelaskan faktor yang memicu adanya zina salah satunya yaitu tentang orang yang disukai  tanpa ada tali ikatan yang sah. Dapat dimulai dari adanya komunikasi yang tidak terbatas melalui media sosia, yang akhirnya akan menimbulkan nafsu dan perasaan ingin melakukan zina. Pada Q.S Al-A'rof:157 juga dijelaskan "Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk". Maka sudah jelas bahwa penggunaan narkotika, obat-obatan terlang, serta mengkonsumsi minuman keras sangat dilarang dalam islam. Sebagai umat muslim kita harus menghindari perbuatan tersebut yaitu dengan memperkuat keimanan dan ketaqwaan, memilih lingkungan yang baik, serta mengisi waktu dengan kegiatan positif.

Maka sebagai umat islam kita harus dapat memfilterisasi budaya yang sesuai dengan prinsip islam dan tidak bertentangan dengan syariat islam. Etika, moral, serta akhlak sangat diperlukan karena sebuat tolak ukur baik buruknya perilaku kita. Perbuatan zina, penggunaan markotika dan obat-obatan terlarang, serta mengkonsumsi minuman keras sangatlah dilarang dalam islam. Yang mana hal tersebut juga sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hukumnya sangat dilarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun