Teknologi yang sangat berkembang saat ini membawa perubahan dan memberi pengaruh terhadap kehidupan sosial. Salah satu bentuk kecanggihan teknologi yang paling cepat berkembang saat ini adalah internet, yang memungkinkan setiap orang mengakses segala sesuatu yang informatif dan komunikatif kapan saja dan di mana saja. Pinar Kirci dalam penelitiannya mengatakan bahwa remaja merupakan pengguna internet yang paling besar karena mereka lebih mudah dan tertarik terhadap kemajuan teknologi yang ada. Benua seperti Asia, Amerika, Australia dan  Eropa mengatakan bahwa penggunan internet terbesar adalah pengguna game online dan yang memaikan permainan tersebut sebagian besar adalah remaja sekolah.
Game online merupakan jenis permainan komputer atau game mobile yang memanfaatkan konektifitas dari jaringan internet yang di gunakan. Berbeda dengan game tradisional yang lebih banyak menggunakan tenaga fisik, game online lebih banyak menggunakan kemampuan otak dan kelincahan jemari tangan. Bagi remaja memainkan game online sangtlah menyenangkan karena tidak perlu menggunakan banyak tenaga, mereka tidak perlu beranjak dari kursi ataupun tempat tidur. Tentunya hal tersebut sangat memberi dampak besar bagi kehidupan para remaja. Tidak hanya dampak positif tetapi juga dampak negative.
Dampak positifnya adalah game online bisa dijadikan sarana belajar bahas asing. Contohnya dalam game seperti MLBB, Genshin Impact dan PUBG Mobile saat bermain pemain tidak hanya bertemu pemain lokal bisa juga bertemu pemain asing dari luar negeri, dengan ini kita pemain bisa mempraktikan kemampuan berbahasa asing dengan berkomunikasi lewat game tersebut. Â Sedangkan dampak negative bermain game online adalah cenderung membutuhkan waktu berjam-jam untuk bermain. Hal ini menyebabkan pengaruh buruk bagi kesehatan mata karena terlalu lama menatap layar smartphone atau computer. Dampak lain akibat terlalu sering bermain game online juga mempengaruhi kesehatan mental yaitu timbulnya stress dan emosi yang berlebih karena terlalu menganggapnya serius. Pemain game online yang rata-rata masih dibawah umur dan remaja masih sulit terhadap pengendalian emosi dan mental. Mereka yang kecanduan game online lebih suka menyendiri dan malas bersosialisasi.
Untuk mencegah terjadinya remaja kecanduan game online perlu adanya pengawasan dari pihak keluarga, sekolah dan kesadaran diri sendiri.
Dalam keluarga, orang tua harus lebih menunjukan kepedulian terhadap tingkah laku anak, rasa peduli dan kasih sayang yang diberikan kepada anak akan membuat pribadi anak menjadi lebih terbuka kepada sekitar dan jujur. Sekolah adalah tempat menuntut ilmu, semestinya memberikan edukasi seputar penggunaan internet yang baik dan bijak. Hal ini dilakukan demi menghindari dampak negatife game online seperti bolos sekolah dan kemalasan dalam belajar. Untuk kesadaran pada diri sendiri bisa dilakukan dengan management waktu seperti membatasi waktu bermain game, melakukan hal yang lebih bermanfaat contohnya berolahraga jika waktu luang, belajar memasak atau mencari hobi baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H