Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kudeta Turki Edisi Topeng Mas: Geger Kapten Lazaro #7

17 Oktober 2016   03:55 Diperbarui: 17 Oktober 2016   07:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: naval-encyclopedia.com

Di Taman Hertantun, Siti Rokhana yang adik raja Turki Sultan Abdul Aziz itu, tampak sedang gelisah. Duduk tidak jenak. Berdiri juga bagai kena duri.

Terkadang malah terlihat bengong. Melamun. Terdiam. Tersenyum. Bah. Maaf seperti orang gila!

E e…

Usut punya usut Tuan Putri Siti Rokhana ternyata sedang sakit. Sakit karena hatinya jatuh. Jatuh bukan kemana. Jatuh ke hati… Sadi Bei!..

“Biyung Emban!...”, Siti Rokhana manja memanggil ibu-ibu emban (asisten)-nya.

“Iya, Tuan Putri… Ada perintah, Tuan Putri?..”, jawab Sani, salah satuyang tertua dari mereka.

“Tolong dong… Panggilkan pengawal pribadiku… Kang Mas Sadi Bei…”.

Kang Mas? Pikir emban Sani. Tapi sejenak ia  yang memang telah banyak makan asam garam soal perasaan cinta tanggap akan keadaan Tuan Putrinya itu. Hehe…

“Si siap, Tuan Putri..”.

Begitu Sadi Bei menghadap, para emban segera bubar tahu diri.

“Begini, Kang Mas Sadi Bei, eh! Maaf, Sadi Bei. Kamu kan pengawal pribadiku yang baru. Boleh kan kalau aku lebih mengenalmu?”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun