Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kehamilan sebagai Realitas Ilahi, Eksistensial, dan Sosial

28 Desember 2024   06:25 Diperbarui: 28 Desember 2024   06:25 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Kehamilan sebagai Realitas Ilahi, Eksistensial, dan Sosial. dokpri

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Anggonmu ngandhut kuwi ora bisa kok tutup-tutupi, jalaran saya suwe saya gedhe. Lan, ponang jabang bayi kuwi ora bisa kok tulak lahire. 

Kehamilanmu itu tidak bisa kamu sembunyikan, karena semakin lama akan semakin besar. Dan, bayi yang dikandung itu tidak bisa kamu cegah kelahirannya.

Perspektif Agama:

Dalam Islam, kehidupan adalah anugerah dari Allah SWT yang memiliki ketetapan dan hikmah tertentu. Kehamilan adalah salah satu tanda kebesaran Allah yang disebutkan dalam Al-Qur'an:

"Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan apa yang kurang sempurna dan bertambah dalam rahim..." (QS. Ar-Ra'd: 8).

Ayat ini menunjukkan bahwa proses kehamilan adalah sesuatu yang berada di luar kendali manusia sepenuhnya, karena semuanya terjadi atas izin Allah. Tidak mungkin seorang ibu menyembunyikan kehamilannya sepenuhnya, karena fisik dan kodrat biologisnya akan menunjukkan bukti nyata. Selain itu, kelahiran seorang anak juga telah ditentukan waktunya, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-A'raf: 189 bahwa Allah-lah yang menentukan perjalanan kehamilan hingga kelahiran.

Perspektif Filsafat:

Dalam filsafat, fenomena kehamilan bisa dilihat sebagai simbol realitas kehidupan yang tidak bisa dihindari atau disembunyikan. Heidegger, seorang filsuf eksistensialis, menekankan konsep being-in-the-world, di mana manusia hidup dalam keberadaan yang terhubung dengan waktu dan perubahan. Kehamilan adalah bagian dari keberadaan manusia yang menunjukkan keterbukaan terhadap masa depan---sebuah perjalanan yang membawa realitas baru.

Dari perspektif moral, filsuf Immanuel Kant menekankan bahwa manusia tidak bisa menyangkal realitas, termasuk tanggung jawab atas kehidupan yang mereka ciptakan. Kehamilan bukan hanya proses biologis tetapi juga fenomena etis yang membawa tanggung jawab untuk merawat kehidupan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun