Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kehamilan sebagai Realitas Ilahi, Eksistensial, dan Sosial

28 Desember 2024   06:25 Diperbarui: 28 Desember 2024   06:25 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Kehamilan sebagai Realitas Ilahi, Eksistensial, dan Sosial. dokpri

Perspektif Teori Psikologi dan Sosiologi:

Dalam psikologi perkembangan, kehamilan adalah proses alami yang tidak hanya memengaruhi aspek fisik tetapi juga emosional seorang ibu. Teori Erik Erikson tentang perkembangan manusia menggarisbawahi bahwa kehamilan adalah bagian dari tahap generativity vs. stagnation, di mana individu berkontribusi pada kelangsungan hidup manusia dengan melahirkan dan membesarkan anak.

Dari sudut pandang sosiologi, fenomena kehamilan menunjukkan bahwa tubuh manusia adalah entitas sosial yang tidak bisa sepenuhnya diprivatisasi. Ketika kehamilan semakin terlihat, masyarakat cenderung menilainya sebagai peristiwa yang memiliki makna sosial, baik dalam konteks budaya maupun nilai-nilai masyarakat.

Kesimpulan:

Proses kehamilan dan kelahiran adalah sesuatu yang bersifat alami, spiritual, dan sosial. Dalam perspektif Islam, ini adalah ketetapan Allah yang tidak bisa dihindari. Dalam filsafat, ini mencerminkan realitas eksistensial yang tidak bisa ditolak. Sementara itu, dalam teori psikologi dan sosiologi, kehamilan adalah fenomena yang membawa tanggung jawab, keterbukaan terhadap masa depan, dan dimensi sosial yang tidak dapat diabaikan. Hal ini mengajarkan manusia untuk menerima dan menjalani proses kehidupan dengan kesadaran penuh akan tanggung jawab terhadap diri sendiri, orang lain, dan Sang Pencipta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun