Suatu hari, seorang anak kecil datang ke klinik dengan luka di kakinya. Anak itu menangis, tetapi ketika Aisyah membalut lukanya sambil menghibur dengan lembut, ia berhenti menangis dan tersenyum. "Kakak, terima kasih. Kakak seperti malaikat!" katanya polos.
Kata-kata itu menghujam hati Aisyah. Ia tersenyum tipis, menyadari bahwa ia telah menjalankan takdirnya---bukan sebagai dokter, tetapi sebagai seseorang yang membantu orang lain dengan sepenuh hati.
Lima tahun kemudian, Aisyah berdiri di depan panggung seminar sebagai pembicara. Ia telah menjadi konsultan kesehatan komunitas yang sukses, membantu ribuan orang di desa-desa terpencil mendapatkan akses kesehatan. Saat itu, ia melihat Dokter Fadhlan di antara hadirin, tersenyum bangga.
"Terima kasih, Dok," ucap Aisyah sambil membungkuk hormat. Di dalam hatinya, ia berbisik, Ya Allah, terima kasih telah menunjukkan cahaya-Mu. Kini aku paham, takdir-Mu selalu indah bagi hamba yang sabar dan berserah diri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI