Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR Penerbit dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Matahari yang Terbenam

7 Desember 2024   11:19 Diperbarui: 7 Desember 2024   11:25 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Apakah hidup itu sekadar rutinitas atau sebuah teka-teki yang harus dipecahkan?

Pertanyaan itu terngiang di kepala Aditya, seorang pemuda ambisius yang bekerja di sebuah perusahaan besar. Setiap pagi, ia bangun dengan tujuan yang jelas: bekerja keras untuk meraih kesuksesan. Tetapi, meski ia terus menambah pencapaian dan meraih posisi lebih tinggi, ada rasa kosong yang selalu mengisi hatinya, seperti ada yang hilang dalam dirinya.

Hari itu berbeda. Aditya mendapati dirinya berada di sebuah ruang rapat yang gelap, hanya diterangi cahaya redup dari layar komputer yang menyala dengan tulisan misterius: "Pencapaian adalah ilusi, yang sesungguhnya adalah perjalanan yang tak pernah selesai."

Aditya merinding. Hatinya berdebar, mencoba mencari makna pesan itu. Tanpa sadar, ia sudah duduk di kursi utama ruang rapat yang tampaknya memang menunggunya. Pintu terbuka dengan suara berderit, dan seorang wanita berambut panjang, mengenakan gaun merah tua, masuk dengan langkah mantap.

"Siapa kamu?" Aditya bertanya, agak terkejut.

Wanita itu tersenyum tipis, lalu duduk di kursi seberangnya. "Aku adalah kamu, Aditya. Atau lebih tepatnya, bagian dari dirimu yang telah lama kau abaikan."

Aditya tertegun. "Bagian dari diriku? Apa maksudmu?"

Wanita itu menatapnya dengan mata yang dalam, hampir seperti bisa menembus hatinya. "Kamu mengejar dunia luar, Aditya. Tapi apa yang kamu tidak tahu adalah, kamu terjebak dalam ilusi yang kamu ciptakan sendiri. Kamu mencari kepuasan yang tidak pernah ada."

Aditya merasa ada yang aneh. "Ini gila! Kamu bukan diriku! Kamu tidak tahu apa yang aku jalani! Aku bekerja keras untuk mencapai segalanya! Aku berhak menikmati apa yang telah aku capai."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun