Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

Kepala Sekolah SDN Kuryokalangan 02, Gabus Pati, Jateng. Direktur sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. Redaktur penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cermin Retak di Balik Kabut

27 November 2024   14:07 Diperbarui: 27 November 2024   14:45 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Di lembah pegunungan yang diselimuti kabut abadi, seorang pemuda bernama Jaka dikenal karena kecerdasannya dan keberanian mengambil keputusan. Namun, di balik karisma itu, tersembunyi sebuah rahasia kelam. Setiap malam, Jaka mengunci diri di kamar kecilnya, berhadapan dengan sebuah cermin tua yang diwariskan keluarganya. Cermin itu, menurut legenda, mampu memantulkan kebenaran hati yang paling dalam.

Suatu pagi, desa Jaka diguncang kabar buruk. Ratih, gadis yang menjadi suara nurani desa, datang dengan wajah panik.

"Jaka, desa tetangga menuduh kita mencuri panen mereka! Mereka menuntut kompensasi, atau desa ini akan diserang!" katanya terburu-buru.

Jaka menatap Ratih, lalu menunduk merenung. "Aku akan memikirkan cara terbaik untuk menyelesaikan ini."

Ratih mendesak. "Ini bukan soal berpikir, Jaka. Ini soal bertindak. Kau selalu percaya pada kekuatan logika, tapi dunia tak sesederhana itu."

Namun Jaka mengabaikan desakan itu. Ia masuk ke kamar belakangnya dan berdiri di depan cermin tua. Kali ini, ia memohon jawabannya.

"Cermin, tunjukkan aku kebenaran. Bagaimana aku menyelamatkan desa ini?"

Bayangan di cermin mulai bergeser, dan wajah seorang pria tua berjanggut putih muncul. Suaranya berat, menggema di ruangan kecil itu.

"Jaka, pikiranmu bagaikan cermin. Ia memantulkan apa yang ada di depanmu, tapi debu keserakahanmu telah menutupi semua kebenaran."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun