Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tangan Hitam di Atas Negeri

27 November 2024   06:42 Diperbarui: 27 November 2024   06:44 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat sadar di rumah sakit, ia mendapati dirinya terluka parah. Dokumen itu hilang. Namun, ia tersenyum tipis. Sebelum diserang, ia telah mengunggah sebagian dokumen ke email rahasia.

Artikel Aditya akhirnya diterbitkan secara anonim dan menjadi viral. Rakyat dari seluruh negeri turun ke jalan, menuntut keadilan. Pemerintah terpaksa membentuk tim investigasi khusus.

Namun, saat televisi menyiarkan penangkapan para pejabat korup, wajah salah satu tersangka membuat Aditya tertegun. Itu adalah Bayu, narasumbernya.

Aditya terguncang. Bayu ternyata memberikan dokumen itu bukan karena ingin memberantas korupsi, tetapi untuk menjatuhkan rival politiknya. Kebenaran yang ia perjuangkan ternoda oleh kepalsuan.

"Jadi aku hanya pion di permainan mereka," gumam Aditya. Tapi ia tahu, meskipun ada kebusukan di balik kebenaran, langkah pertamanya telah membuka jalan bagi perjuangan rakyat.

Di meja Aditya, poster bertuliskan "Korupsi, Hancurkan Negeri!" terpasang. Gambar bola dunia yang dicengkeram tangan hitam terasa begitu nyata. Namun kini, ia percaya bahwa tangan hitam itu tidak akan menang selama ada orang-orang yang berani melawan.

"Ini baru permulaan," bisiknya, matanya menatap penuh tekad ke masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun