Menjelang puncak perayaan Hari Guru Nasional (HGN) pada 25 November 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tengah menjadi sorotan. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, menjanjikan angin segar untuk guru dalam bentuk sejumlah kebijakan baru yang akan diumumkan pada acara yang rencananya dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Ada beberapa kebijakan yang kami siapkan, dan mungkin ini akan menjadi kabar baik bagi para guru," ungkap Fajar di Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, pada Jumat malam, 22 November 2024.
Beban Administratif: Masalah Klasik Guru
Salah satu isu utama yang menjadi perhatian adalah beban administratif yang sering dikeluhkan oleh guru. Menurut Fajar, keluhan ini telah didengar melalui berbagai forum, termasuk media sosial dan diskusi dengan guru serta dinas pendidikan.
"Selama ini, banyak guru yang merasa terjebak dalam tumpukan pekerjaan administratif sehingga mengganggu fokus mereka untuk mengajar. Kami akan memberikan komitmen untuk meringankan beban administratif ini," kata Fajar.
Namun, jika kebijakan baru hanya berputar di sekitar pengurangan beban administratif, pertanyaan yang muncul adalah: Apakah ini benar-benar kejutan yang layak dinanti?
Harapan Lebih Besar dari HGN 2024
Hari Guru Nasional bukan sekadar seremoni, tetapi momen refleksi atas kontribusi besar guru dalam dunia pendidikan. Beban administratif memang menjadi salah satu masalah signifikan, tetapi bukan satu-satunya. Guru juga mendambakan kebijakan yang lebih progresif, seperti: 1) Peningkatan Kesejahteraan: Gaji yang lebih layak. 2) Peluang Pengembangan Profesional: Pelatihan yang relevan dan akses yang lebih mudah untuk jenjang karier.
Fajar menyebut bahwa kebijakan yang akan diumumkan juga mencakup aspek kesejahteraan. Namun, ia menolak membocorkan detailnya. "Kalau dibocorkan, nanti tidak jadi kejutan. Tunggu saja sampai diumumkan Pak Presiden atau Pak Abdul Mu'ti," ujarnya.
Guru Menunggu Tindakan Konkret