Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hati yang Terasing

19 November 2024   18:00 Diperbarui: 19 November 2024   18:00 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Di sebuah universitas ternama, seorang dosen filsafat muda bernama Pak Sandi sedang menghadapi mahasiswanya. Hari itu, ia memutuskan memberikan kuliah yang berbeda dari biasanya.

"Teman-teman, jawab dengan jujur," ujar Pak Sandi. "Apa yang paling penting dalam hidup?"

"Kesuksesan!" jawab Yudi, mahasiswa paling cerdas di kelas.
"Pekerjaan bergaji tinggi," tambah Nina, mahasiswa yang bercita-cita menjadi CEO.
"IPK cum laude, Pak," kata Raka dengan yakin.

Pak Sandi mengangguk pelan. "Baik. Sekarang saya ingin kalian melakukan sesuatu. Di depan kelas ini ada tiga kotak. Isinya berbeda, tapi kalian hanya boleh memilih satu."

Di atas meja terdapat tiga kotak besar. Kotak pertama bertuliskan Prestasi, kotak kedua bertuliskan Kekayaan, dan kotak ketiga bertuliskan Empati.

"Pilihlah dengan hati-hati. Isinya akan menentukan pelajaran hari ini."

Satu per satu, mahasiswa maju. Sebagian besar memilih kotak Prestasi atau Kekayaan. Ketika kotak-kotak itu dibuka, isinya adalah setumpuk kertas berisi tugas berat, simbol kerja keras tanpa henti. Namun saat kotak Empati dibuka oleh Zahra, isinya hanya sebuah cermin kecil.

"Kenapa cermin, Pak?" tanya Zahra bingung.

"Karena empati dimulai dengan mengenali diri sendiri," jawab Pak Sandi. "Tapi kalian jarang memikirkan itu, kan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun