Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Solidaritas, Yes! Kenapa?

18 November 2024   15:46 Diperbarui: 18 November 2024   15:47 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Keberagaman Indonesia

  • Indonesia memiliki lebih dari 1.340 suku bangsa dan 700 bahasa daerah (BPS, 2020).
  • Keragaman ini adalah kekayaan bangsa, tetapi juga sumber potensi konflik jika tidak ada solidaritas yang cukup.

4. Peran Gotong Royong dalam Pembangunan

Tradisi gotong royong telah membantu pembangunan infrastruktur desa, seperti pembangunan jalan, jembatan, dan sekolah di berbagai wilayah. Program Dana Desa, yang melibatkan masyarakat secara langsung, berhasil menggalang partisipasi warga dari berbagai latar belakang untuk mencapai tujuan bersama.

5. Keberhasilan Rekonsiliasi

Kasus rekonsiliasi konflik seperti di Aceh setelah Perjanjian Helsinki (2005) menunjukkan bahwa solidaritas yang dibangun melalui dialog dan kerja sama lintas kelompok dapat menciptakan stabilitas dan mempercepat pembangunan.

III. Implikasi Solidaritas terhadap Kemajuan Bangsa

  1. Stabilitas Sosial dan Politik
    Persatuan dan kebersamaan menciptakan stabilitas sosial yang menjadi fondasi utama untuk pembangunan. Stabilitas ini menarik investor asing dan memungkinkan implementasi kebijakan ekonomi tanpa gangguan.
  2. Pemerataan Pembangunan
    Solidaritas antar elemen bangsa memastikan bahwa pembangunan merata di seluruh wilayah, mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi.
  3. Penguatan Identitas Nasional
    Kebersamaan antar kelompok masyarakat memperkuat identitas nasional, meningkatkan semangat patriotisme, dan mendorong partisipasi warga dalam pembangunan.
  4. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
    Program-program berbasis solidaritas seperti pembangunan infrastruktur desa dan layanan kesehatan komunitas membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

IV. Strategi untuk Membangun Solidaritas dan Kebersamaan

  1. Pendidikan Multikultural
    Integrasi nilai-nilai toleransi dan solidaritas dalam kurikulum sekolah untuk membangun kesadaran kebangsaan sejak dini.
  2. Dialog Antar Kelompok
    Menyelenggarakan dialog lintas agama, suku, dan budaya untuk memperkuat hubungan antar komunitas.
  3. Pemanfaatan Media Sosial
    Kampanye nasional yang mempromosikan nilai persatuan dan kebersamaan, serta merayakan keberagaman bangsa.
  4. Kebijakan Inklusif
    Pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan yang memastikan seluruh elemen masyarakat merasa dilibatkan dalam pembangunan, seperti program BLT (Bantuan Langsung Tunai) atau Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
  5. Penguatan Tradisi Lokal
    Tradisi gotong royong harus terus didukung sebagai sarana membangun solidaritas, terutama di tingkat komunitas.

V. Kesimpulan

Membangun solidaritas dan kebersamaan di antara seluruh elemen bangsa adalah fondasi penting untuk menciptakan stabilitas sosial, memperkuat identitas nasional, dan mencapai kemajuan. Dengan memadukan pendekatan teoritis seperti solidaritas sosial, modal sosial, dan interaksi simbolik, serta mengacu pada data empiris, Indonesia dapat terus memperkuat persatuannya. Upaya ini harus didukung oleh strategi yang melibatkan pendidikan, dialog, kebijakan inklusif, dan penguatan tradisi lokal agar kebersamaan ini menjadi kekuatan dalam menghadapi tantangan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun