OLEH: Khoeri Abdul Muid
Mengapa Presiden Prabowo Subianto memilih China sebagai tujuan pertama kunjungan kenegaraannya?
Keputusan ini menunjukkan langkah strategis dalam memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dengan salah satu kekuatan utama dunia. Berdasarkan teori hubungan internasional, diplomasi bilateral seperti ini berfungsi sebagai landasan untuk memperkuat kepercayaan, mencapai kesepakatan, dan membangun aliansi strategis yang saling menguntungkan.
Hal ini terlihat dalam sambutan penuh hormat yang melibatkan jejeran tentara People's Liberation Army (PLA), pemberian bunga, dan kehadiran pejabat tinggi dari kedua negara, menggambarkan posisi penting Indonesia dalam hubungan diplomatik China.
Agenda Prabowo di China, yang mencakup pertemuan dengan Presiden Xi Jinping dan pemimpin lainnya, semakin memperkuat hubungan bilateral. Didampingi oleh sejumlah menteri dari sektor energi dan pendidikan, kunjungan ini menekankan keinginan kuat untuk memperdalam kerja sama di berbagai bidang strategis.
Kehadiran pejabat dari sektor-sektor tersebut menunjukkan bahwa diplomasi ekonomi menjadi salah satu fokus utama Indonesia, dengan tujuan menciptakan pertukaran yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, memperluas lapangan kerja, dan memperkokoh stabilitas nasional.
Dalam pernyataannya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menegaskan kesiapan China untuk mempererat kepercayaan politik dan memperluas kolaborasi dengan Indonesia demi masa depan bersama. Mao Ning menyebutkan bahwa pemilihan China sebagai negara pertama yang dikunjungi Prabowo mencerminkan pentingnya hubungan kedua negara.
Hal ini sejalan dengan teori diplomasi protokol, di mana simbolisme penyambutan resmi---seperti upacara kenegaraan dan keramahan tuan rumah---dapat mencerminkan niat baik dan penghargaan yang tinggi, serta menegaskan peran Indonesia di Asia Tenggara sebagai mitra strategis jangka panjang China.
Setelah China, rangkaian kunjungan internasional Prabowo ke Amerika Serikat, Peru (untuk KTT APEC), Brazil (untuk KTT G20), Inggris, dan Qatar menunjukkan komitmen diplomasi multilateral Indonesia.
Langkah ini mencerminkan pendekatan Indonesia terhadap multilateralisme, dengan menjalin hubungan dan kerja sama dengan berbagai negara besar serta forum internasional yang berfokus pada kepentingan politik, ekonomi, dan keamanan.