Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Usulan Penerapan Kurikulum Literasi Keamanan Siber

7 November 2024   19:13 Diperbarui: 7 November 2024   19:21 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapat BSSN dengan Komisi I DPR (Anggi Muliawati/detikcom) 

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Pada 7 November 2024, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, mengusulkan penerapan kurikulum yang mencakup literasi keamanan siber pada satuan pendidikan di Indonesia. 

Usulan ini disampaikan dalam rapat bersama Komisi I DPR RI sebagai bagian dari program 100 hari kerja BSSN. Dengan tujuan memperkuat pendidikan di bidang sains dan teknologi, program ini bertujuan meningkatkan literasi digital dan keamanan siber sebagai bagian dari kebutuhan mendesak dalam dunia yang semakin terdigitalisasi.

Pentingnya Literasi Keamanan Siber dalam Pendidikan

Dari perspektif teori pendidikan konstruktivisme, yang dipopulerkan oleh Jean Piaget dan Lev Vygotsky, pembelajaran yang relevan dan kontekstual dapat membangun pemahaman yang lebih kuat pada siswa. 

Mengintegrasikan materi keamanan siber dalam kurikulum akan memungkinkan siswa untuk belajar berdasarkan konteks yang relevan dalam kehidupan sehari-hari, terutama karena penggunaan teknologi semakin mendominasi aktivitas sehari-hari, mulai dari komunikasi, pendidikan, hingga transaksi keuangan. 

Hal ini sejalan dengan konsep literasi digital yang meliputi kemampuan memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi digital dengan bijak dan aman, serta mengembangkan keterampilan digital yang esensial.

Menurut laporan We Are Social dan Hootsuite (2023), jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 212 juta jiwa, di mana lebih dari 80% dari mereka aktif di media sosial. Di sisi lain, laporan BSSN pada 2022 menunjukkan bahwa kasus kejahatan siber di Indonesia meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan lebih dari 1,6 miliar serangan siber teridentifikasi pada tahun tersebut. 

Data ini menunjukkan urgensi untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan keamanan siber sejak dini, baik di tingkat sekolah dasar maupun perguruan tinggi.

Implementasi Kurikulum Keamanan Siber: Pendekatan Multidisiplin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun