Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program (Baru) 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

7 November 2024   06:10 Diperbarui: 7 November 2024   06:24 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta pada 6 November 2024, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti memaparkan enam program prioritas Kemendikdasmen, yaitu:

  1. Penguatan Pendidikan Karakter;
  2. Wajib Belajar 13 Tahun dan pemerataan kesempatan pendidikan;
  3. Peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru;
  4. Penguatan pendidikan unggul, literasi, numerasi, dan sains teknologi;
  5. Pemenuhan dan perbaikan sarana serta prasarana pendidikan;
  6. Pembangunan bahasa dan sastra.

Salah satu fokus dalam Penguatan Pendidikan Karakter adalah peluncuran program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Program ini menyimpan pesan mendalam untuk membentuk karakter generasi muda Indonesia. Tujuh kebiasaan yang dimaksud meliputi: bangun pagi, beribadah, berolahraga, gemar belajar, makan sehat dan bergizi, bermasyarakat, dan tidur cepat. Dari perspektif agama, filsafat, dan ilmu pendidikan, kebiasaan ini diharapkan menjadi fondasi karakter anak-anak Indonesia yang bermanfaat bagi diri mereka dan masa depan bangsa.

Perspektif Agama: Kebiasaan sebagai Ibadah dan Penguatan Moral

Dalam pandangan agama, kebiasaan positif seperti bangun pagi, beribadah, menjaga kesehatan melalui olahraga, dan makan makanan bergizi merupakan wujud nyata pengabdian kepada Tuhan. Agama mengajarkan bahwa rutinitas sederhana, jika dilakukan dengan niat yang tulus, mempererat hubungan manusia dengan Sang Pencipta serta memperkuat ikatan spiritual. Kebiasaan ini melatih konsistensi dalam menjalankan ajaran agama, sehingga membentuk karakter yang kokoh dan berakhlak mulia. Dengan mendorong kebiasaan bangun pagi dan beribadah, program ini menanamkan nilai-nilai disiplin dan ketakwaan sejak dini, menciptakan generasi yang tidak hanya berprestasi tetapi juga beriman.

Perspektif Filsafat: Pembentukan Kebiasaan dan Pembentukan Karakter

Dari sisi filsafat, program ini menekankan pentingnya habitus---kebiasaan konsisten yang berulang---sebagai dasar pembentukan karakter. Menurut Aristoteles, kebajikan bukanlah sifat bawaan tetapi diperoleh melalui latihan berulang. Kebiasaan sejak dini seperti gemar belajar, aktif bermasyarakat, dan makan bergizi akan membentuk dasar kepribadian anak. Sebagaimana diungkapkan oleh Abdul Mu'ti, perjalanan dari kebiasaan menjadi karakter hingga keadaban adalah proses bertahap yang mendalam. Pembentukan karakter yang kuat akan melahirkan generasi yang beradab, penuh empati, dan memiliki kesadaran sosial tinggi---mewujudkan filosofi kehidupan bersama yang harmonis dan sejahtera.

Perspektif Pendidikan: Kolaborasi Orang Tua dan Guru dalam Membangun Karakter Anak

Dalam ilmu pendidikan, pembentukan karakter anak adalah proses holistik yang melibatkan sekolah dan keluarga. Pelaksanaan program ini menekankan peran sentral orang tua dan guru. Pendidikan berbasis rumah, sebagaimana disarankan oleh Mu'ti, mengedepankan sinergi antara sekolah dan keluarga dalam menanamkan kebiasaan baik sehari-hari. Guru di sekolah, misalnya, akan bertanya kepada anak mengenai kebiasaan yang mereka lakukan di rumah, seperti waktu bangun pagi atau apakah mereka sudah beribadah. Cara ini bukan untuk menekan, tetapi memotivasi anak agar mempertahankan kebiasaan positif tanpa merasa terbebani. Pendidikan karakter yang bersandar pada kebiasaan ini menjadi perjalanan menyenangkan dan lebih mungkin tertanam dalam diri anak-anak.

Dengan dukungan agama, filsafat pembentukan karakter, dan pendekatan pendidikan kolaboratif, program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ini membantu anak-anak Indonesia tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas. Kebiasaan ini tidak hanya menciptakan generasi yang sukses secara intelektual tetapi juga kokoh dalam moral, integritas, dan kecakapan hidup yang beradab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun