Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apakah Janji-janji Ini Cukup untuk Membawa Indonesia Menuju Perubahan?

20 Oktober 2024   16:09 Diperbarui: 20 Oktober 2024   16:09 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Dalam konteks politik, hukum, dan filsafat, pidato perdana Presiden Prabowo Subianto merupakan sebuah momen yang menandai harapan baru bagi rakyat Indonesia. Namun, apa yang sebenarnya tersembunyi di balik pernyataan-pernyataan yang penuh semangat ini? Mari kita telaah bersama isi pidato tersebut dan bagaimana relevansinya dalam perspektif yang lebih luas.

Penghormatan Terhadap Kehadiran Pemimpin Dunia

Pidato dimulai dengan penghormatan kepada pemimpin dunia yang hadir, menciptakan kesan bahwa Indonesia ingin berperan aktif dalam komunitas global. Hal ini menunjukkan pentingnya diplomasi dan hubungan internasional, namun juga mengundang pertanyaan: sejauh mana kerjasama ini akan menguntungkan rakyat Indonesia?

Sumpah Jabatan dan Tanggung Jawab

Sumpah jabatan yang diucapkan oleh Prabowo mencerminkan kesadaran akan tanggung jawab yang diemban. Namun, apakah sumpah ini akan diikuti dengan tindakan nyata? Di sinilah pentingnya mengaitkan antara retorika dan realitas, karena hanya melalui implementasi kebijakan yang tepat, janji-janji ini dapat terwujud.

Komitmen untuk Kepentingan Rakyat

Prabowo menegaskan komitmennya untuk mendengarkan suara rakyat. Namun, kritik muncul karena kurangnya rincian konkret tentang mekanisme untuk mendengarkan dan melibatkan masyarakat. Dalam konteks filsafat politik, suara rakyat merupakan esensi dari demokrasi. Tanpa tindakan nyata, komitmen ini terasa seperti retorika kosong.

Menghadapi Tantangan dan Ancaman

Pidato ini mengidentifikasi tantangan yang dihadapi bangsa, baik dari dalam maupun luar negeri. Namun, penekanan pada ancaman keamanan dapat mengalihkan perhatian dari isu-isu sosial dan ekonomi yang lebih mendesak. Dalam perspektif hukum, perlunya keseimbangan antara keamanan dan hak asasi manusia menjadi penting agar tidak terjadi pelanggaran di tengah upaya menjaga stabilitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun