OLEH: Khoeri Abdul Muid
Apa makna sebenarnya dari pertemuan rutin antara dua figur besar dalam pemerintahan?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani sering bertemu untuk membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Apakah ini hanya sekadar diskusi teknis, atau terdapat pesan politik dan simbolisme yang lebih mendalam di baliknya?
Pertemuan yang hampir berlangsung setiap hari ini, tanpa banyak sorotan publik, menggambarkan lebih dari sekadar persiapan dokumen anggaran. Di baliknya, ada dinamika transisi yang diatur dengan hati-hati untuk memastikan kelancaran kepemimpinan, stabilitas politik, dan kesinambungan ekonomi.
Transisi yang mulus adalah hal yang diimpikan oleh banyak negara, karena masa-masa peralihan bisa membawa risiko ketidakpastian. Namun, di Indonesia, dialog antara Prabowo dan Sri Mulyani ini menjadi simbol penting bahwa kekuasaan bukan hanya berpindah, melainkan disiapkan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Dalam lanskap politik modern, gestur-gestur seperti ini sering kali menjadi cerminan dari teori komunikasi politik. Pertemuan yang berlangsung di ruang-ruang tertutup, jauh dari hiruk-pikuk media, menunjukkan bahwa komunikasi informal antar tokoh besar tidak hanya berfungsi sebagai penyampaian informasi teknis. Ini adalah medium di mana perbedaan bisa dijembatani, keputusan strategis dipertimbangkan, dan visi bersama dibentuk tanpa gangguan publik.
Jokowi sendiri menegaskan bahwa transisi kepemimpinan kali ini sangat berbeda dibandingkan masa ketika dirinya mengambil alih pemerintahan dari Susilo Bambang Yudhoyono pada 2014. Butuh waktu lebih dari setahun untuk beradaptasi kala itu. Namun kini, proses yang berlangsung di balik layar ini memungkinkan Prabowo dan kabinetnya langsung bekerja tanpa jeda.
Dari perspektif simbolisme politik, pertemuan antara Prabowo dan Sri Mulyani adalah tanda penting dari sinergi antara masa lalu dan masa depan. Ketika seorang presiden terpilih mulai merancang masa depannya bersama arsitek keuangan negara saat ini, itu menandakan adanya kesinambungan yang kuat.
Dalam politik, simbol seperti ini memberikan rasa aman dan optimisme bagi masyarakat, menunjukkan bahwa perubahan tidak akan menciptakan ketidakstabilan, melainkan akan melanjutkan fondasi yang sudah dibangun.