Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring] E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Roda Nasib dan Mental Survival di Era Ketidakpastian

29 September 2024   12:21 Diperbarui: 29 September 2024   12:30 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi semangat survival. sumber gambar: wildernessawareness.org

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Ada nasihat bijak yang selalu relevan dari masa ke masa: jangan pernah mengandalkan atau terlalu membanggakan hal-hal duniawi, termasuk kekayaan atau status. Hidup penuh ketidakpastian, dan situasi yang kita hadapi sekarang semakin membuktikan itu. Pandemi, krisis ekonomi global, dan perubahan cepat dalam teknologi memaksa kita untuk berpikir ulang tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup.

Salah satu hal yang sering diandalkan orang adalah tunjangan pekerjaan, seperti gaji atau bonus tambahan. Namun, di tengah sistem yang terkadang tidak stabil atau "angin-anginan," mengandalkan hal-hal materi seperti ini bisa berisiko. Bayangkan sistem keuangan global yang berfluktuasi seperti angin---kadang lembut, kadang kencang, dan bahkan bisa berubah menjadi badai. Ketika situasi tak menentu seperti ini terjadi, penting bagi kita untuk memiliki mental yang kuat untuk bertahan hidup, bukan hanya mengandalkan apa yang kita miliki saat ini.

Nasihat klasik "roda kehidupan berputar" menjadi semakin nyata dalam dunia yang kita hadapi saat ini. Kita tidak pernah tahu kapan akan berada di atas atau di bawah. Di era yang penuh dengan ketidakpastian, mulai dari kemajuan teknologi yang menggantikan pekerjaan manusia hingga pergeseran besar dalam ekonomi global, kemampuan untuk beradaptasi menjadi kunci utama.

Contohnya, dalam tren dunia kerja modern, banyak orang terpaksa beralih dari pekerjaan konvensional ke pekerjaan berbasis gig economy---freelancing, bisnis online, atau bahkan menjadi content creator di media sosial. Dalam situasi ini, ketangguhan mental dan fleksibilitas menjadi bekal penting. Kita harus siap menghadapi realitas bahwa roda nasib bisa berputar lebih cepat dari yang kita duga. Tidak ada jaminan stabilitas seperti yang mungkin kita bayangkan dahulu. Bahkan tunjangan atau gaji yang terlihat menjanjikan bisa berubah dengan cepat ketika krisis menghantam.

Di sinilah pentingnya "mental survival." Mentalitas ini bukan hanya soal bertahan dalam situasi sulit, tetapi juga soal mengembangkan kemampuan untuk terus tumbuh dan belajar, bahkan ketika dihadapkan pada tantangan terbesar. Orang dengan mental survival tidak hanya bergantung pada apa yang ada, tetapi siap beradaptasi, berpikir kreatif, dan tetap tenang dalam menghadapi berbagai badai kehidupan.

Dalam konteks Pendidikan yang notabene kawah candradimuka penggemblengan dasar mental, nasihat ini semakin relevan dalam konteks Kurikulum Merdeka, yang menekankan fleksibilitas dan adaptabilitas dalam pendidikan. Kurikulum ini berusaha mengakomodasi perbedaan individu, mengakui bahwa setiap siswa memiliki kemampuan dan bakat unik yang perlu dikembangkan. Pada ranah ini, "roda nasib" bisa diartikan sebagai perjalanan pembelajaran setiap siswa. 

Ada yang mungkin lebih cepat mencapai tujuan, ada yang memerlukan lebih banyak waktu. Namun, yang terpenting adalah semua siswa didorong untuk memiliki ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, di tengah perubahan dan ketidakpastian yang terus-menerus, kita semua---terlepas dari status, latar belakang, atau pekerjaan---harus mengembangkan mentalitas tangguh. Seperti roda yang terus berputar, hidup tidak selalu berada di puncak. Tetapi dengan kesiapan mental, kita bisa terus bergerak, naik dan turun, tanpa kehilangan arah. Sebab, yang terpenting bukanlah seberapa lama kita berada di atas, tetapi seberapa siap kita menghadapi ketika roda itu kembali berputar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun