Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring] E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Legenda Puncak 29

24 September 2024   21:22 Diperbarui: 24 September 2024   21:24 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Suamimu terperangkap di dunia lain," kata Mbah Kastari kepada Mary. "Dia mungkin diculik oleh makhluk jahat yang bersembunyi di Puncak 29."

Mendengar hal itu, mereka semua segera pergi ke Puncak 29, dengan harapan bisa menemukan Maria sebelum terlambat.

Di Puncak 29, suasana terasa aneh dan menegangkan. Saat mereka berjalan, mereka mendengar suara-suara aneh dan merasakan udara yang dingin. Tiba-tiba, Maria muncul dari balik pepohonan dengan tatapan kosong. "Maria!" teriak Mary, berlari ke arah suaminya.

Namun, saat Maria mendekat, dia tidak mengenali Mary dan mulai bergerak secara aneh, seolah dipengaruhi oleh kekuatan gaib. "Apa yang terjadi padamu?" tanya David, cemas.

Maria mulai menceritakan pengalamannya di Puncak 29. Dia mengatakan bahwa saat pergi ke toilet, dia dikejar oleh sosok misterius yang membuatnya melarikan diri ke hutan, dan di sanalah dia mengalami hal-hal yang tidak dapat dijelaskan.

"Aku diselamatkan oleh seorang nenek tua yang menyebut dirinya Nini-nini. Dia membantuku melarikan diri dari makhluk jahat," cerita Maria dengan suara gemetar. "Tapi, dia juga memperingatkan bahwa aku harus pergi jauh dari sini."

Mereka semua menyadari bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang mengancam mereka. Maria memberi tahu mereka bahwa Nini-nini mengatakan bahwa utang budi harus dilunasi. Di saat yang sama, badai tiba-tiba melanda, membuat mereka terpaksa mencari tempat berlindung.

Akhirnya, mereka menemukan tempat aman di dalam gua. Saat mereka bersembunyi, Maria tiba-tiba menghilang di tengah kegelapan. "Maria!" teriak Mary, panik.

Tak lama kemudian, sosok Nini-nini muncul di depan mereka. "Utang budi digawa mati!" teriaknya. "Maria adalah jembatan antara dua dunia. Dia harus membayar utangnya, atau dia akan terjebak di sini selamanya!"

Dengan tekad yang kuat, David dan kawan-kawan berusaha untuk menyelamatkan Maria, bersatu melawan kegelapan yang mengancam. Mereka berhasil memanggil kembali Maria dengan kekuatan persahabatan dan keberanian mereka.

Saat akhirnya mereka semua kembali ke desa, Maria merasa lega tetapi juga takut dengan apa yang telah dia alami. Meskipun dia selamat, dia tahu bahwa Puncak 29 menyimpan banyak rahasia dan ancaman yang tidak akan pernah bisa dia lupakan.

Sejak saat itu, mereka semua berjanji untuk menjaga diri dan tidak pernah melupakan pengalaman mengerikan di Puncak 29.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun