“Setuju, Adi Hasan. Bukankah juga begitu, Adi Sorah?”.
“Iya, Kakang Sadi Bei. Sehingga kalau ada pusing-mulasnya kita di sini kita bisa saling bantu, saling tolong..”, jawab Sorah menimpali.
“Kalau begitu ada baiknya kita bertiga berjanji bersumpah darah, tri-tunggal, sehidup semati”, ide Sadi Bei yang disetujui bersama.
“Baiklah, Adi Sorah, Adi Hasan… Saya mohon pamit. Saya bersama Sunu, Sail dan Mali hendak ke kampong saya, berziarah kubur orang tua saya. Apa Adi Sorah dan Adi Hasan berkenan ikut juga?”.
“Terimakasih, Kakang Sadi Bei. Lain kali saja, Kakang Sadi Bei”.
Sadi Bei serombongan pun mohon pamit mudik.
Dan, baru saja Hasan dan Sorah hendak melangkahkan kaki menuju ke Kepangeranan, tiba-tiba saja Topeng Mas memberi perintah kepada mereka agar mengawasi lakunya Sadi Bei.
(BERSAMBUNG).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H