Memaafkan diri sendiri, merupakan hal penting, yang mau tidak mau tidak bisa dihindari
Terkadang kita tidak sadar telah mendholimi  diri kita sendiri
Sibuk sendiri, yang terkadang kita lupa terhadap diri
Sampai-sampai perhatian fokus pada yang lainnya
Melihat terus, namun pandangan  tertuju pada yang lainnya
Sampai-sampai diri  tak terurus
Ketika raga mulai ada yang dikeluh baru dirasa
Jika raga tidak memberi rasa, yang ada mungkin lupa.
Itulah caranya raga berbicara dan mengingatkan kepada tuannya yang kurang peduli. Seseorang akan bisa nemaafkan orang lain, ketika selesai dan bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Dan ini meruoakan kunci
Maka kenali dan akrabi anggota dan pasukan ragawi. Percayalah!! Konon Itu akan menghidupkan dan tak akan menuntut pertanggung jawab kelak, jika kita menghidupkannya.
Hal ini perlu dilatih, karena
di situlah Sang sejati akan ditemui
Aku dan yang lain bertemu dalam satu kecenderungan, lalu bertemu
Tertawa sesaat saja, setelahnya sudah begitu saja, tidak ada yang lainnya. Kembali bersama diri sendiri
Selekat apapun hubungan tetap sendiri pada ahirnya?
Dan capaian adalah diam itu u s.