Sikap mandiri dimiliki seseoang yang telah siap dan mampu segala sesuatunya melakukan sendiri. Alias tidak bergantung kepada yang lain, dalam masalah apa pun mengatasi permasalahan sendiri.
Kurangnya kemandirian bukan hanya dimiliki anak-anak dan karena usia yang masih muda saja. Bahkan orang tua dengan usia banyak, masih ada yang belum mandiri juga.
Ketidakmandirian menjadikan pribadi lemah dan kebergantungannya itu membuat  ia sulit hidup sendiri dan tidak mudah dalam beradabtasi.  Selain itu seseorang tidak bisa bersikap yang seharusnya. Padahal bersikap itu penting,  jika tidak! tentu saja hidup seseorang mudah terombang ambing, alias tidak berpendirian, tidak bisa mengambil keputusan, bahkan untuk keberlangsungan hidupnya sendiri, terlebih lagi keberlangsungan hidup yang lainnya.
Bagaimana jadinya jika sosok seperti ini dimiliki seorang suami yang semestinya dapat memimpin keluarga? jika kepala keluarga bermasalah, bagaimana ia akan memimpin anak istrinya. Membina anak-anaknya, dan menjalankan tugasnya sebagai ayah, juga sebagai suami?
Ketidak mandirian akan membawa permasalahan menjadi mengembang.
Karena itu  sikap mandiri penting sekali diajarkan usia sejak dini, sehingga pada saat dewasa sudah terbiasa, karena telah terlatih.
Untuk bisa mandiri yang sebaiknya dilakukan seperti:
1. Melatih membiasakan diri dalam melakukan hal-hal kecil sendiri, maksudnya tidak mengandalkan orang-orang di sekitarnya.
2. Â Disiplin, seperti : Mengambil atau menaruh kembali sesuatu ditempatnya dan tidak membuang-buang waktu, saat ada waktu kosong, maka manfaatkan kekosongan itu dengan mengisi sesuatu yang lebih bermanfaat, selain badan menjadi sehat pikiran pun menjadi lebih terarah.
Mengarahkan pikiran merupakan hal penting dalam kehidupan. Dari sini seseorang tak akan mudah mengeluh.
Dari sinilah seseorang bisa mengembangkan potensi. Pada saat potensi yang dimiliki sudah terbukti, ia pun gemar menciptakan sesuatu dengan selalu mengolah potensi atau kemampuan lainnya, maka terciptalah karyanya.