Mohon tunggu...
Khodijah aliya
Khodijah aliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi

Khodijah Aliya (43223010197) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana, Dengan nama dosen Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kebatinan Mangkunegara IV pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Tranformasi Memimpin Diri

29 November 2024   03:15 Diperbarui: 29 November 2024   03:15 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

7. Traping anggana (Menempatkan Diri dalam Berbagai Situasi)
Seorang pemimpin harus bisa menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi dan situasi yang ada. Kemampuan untuk menempatkan diri sesuai kebutuhan sangat penting untuk bisa membuat keputusan yang tepat.

8. Bangkit ajur ajer (Siap Menghadapi Tantangan)
Pemimpin harus siap menghadapi segala bentuk tantangan dan kesulitan. Kepemimpinan bukan hanya soal memberi perintah, tetapi juga tentang kesiapan mental dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan masalah yang muncul.

9. Mung ngenaki tyasing liyan (Menerima Perbedaan dan Menghargai Orang Lain)
Pemimpin yang baik harus bisa menerima perbedaan pendapat dan pandangan, serta tetap menjaga hubungan baik dengan orang lain, meskipun ada perbedaan dalam cara berpikir atau bertindak.

10. Den iso mbasuki ujar (Berbicara dengan Bijaksana)
Komunikasi yang baik sangat penting bagi seorang pemimpin. Pemimpin harus berbicara dengan hati-hati dan penuh pertimbangan agar tidak menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain. Setiap kata harus disampaikan dengan penuh tanggung jawab.

11. Ngandhar-andhar angenhukur (Berbicara dengan Jelas dan Logis)
Pemimpin harus bisa berbicara dengan jelas, logis, dan penuh pengetahuan. Dengan cara ini, pemimpin akan lebih mudah dipahami dan lebih dihormati oleh orang-orang di bawahnya.

12. Anggung gumrunggung (Hindari Kesombongan dan Keangkuhan)
Pemimpin harus menjauhi sikap sombong atau angkuh, karena hal tersebut dapat merusak hubungan dengan orang lain dan mengurangi efektivitas dalam kepemimpinan.

13. Lumuh asor kudu unggul (Rendah Hati dan Memiliki Wibawa)
Seorang pemimpin harus tetap rendah hati meskipun memiliki kedudukan atau wewenang yang tinggi. Kerendahan hati ini akan membuatnya lebih dihormati dan lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Pesan Utama:

Serat Wedhatama mengajarkan bahwa seorang pemimpin tidak hanya bertugas untuk memimpin secara fisik, tetapi juga harus menunjukkan kualitas batin yang luhur, seperti kejujuran, keteguhan hati, serta keseriusan dalam menjalankan tanggung jawabnya. Pemimpin yang sejati adalah mereka yang mampu mengatasi angkara murka, bertindak dengan bijaksana, dan menjalani hidup sesuai dengan tatanan moral dan etika yang benar.

Ajaran ini sangat relevan untuk kehidupan modern, karena menekankan pentingnya kebijaksanaan, tanggung jawab, dan keadilan dalam setiap aspek kepemimpinan.

-Berikut adalah penjelasan lengkap dari cuplikan materi terkait nilai-nilai spiritual dan filosofi hidup dalam budaya Nusantara:

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun