Mohon tunggu...
khlarjuna20
khlarjuna20 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Surabaya

Saya merupakan mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Surabaya prodi Aqidah dan Filsafat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Orang Tua Versus AI:Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak di Tengah Dominasi AI

14 Desember 2024   08:46 Diperbarui: 14 Desember 2024   10:12 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                       Orang Tua Versus AI: Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak di Tengah Dominasi AI 

 

Pimpinan redaksi : Khusnul Arjuna

Reporter : Muhammad Hafiz Dhiya'ul Haq, Nur Alfiyatul Khoiriyah

Desainer : Muhammad Hidayatur Ramadhan

Redaktur : Muhammad Ardhian Malique

 

A.PENDAHULUAN 

   Teknologi AI atau yang juga dikenal sebagai kecerdasan buatan merupakan suatu bentuk kecanggihan buatan yang sangat marak di gunakan pada zaman sekarang, teknologi ini juga memiliki kemampuan pemecahan masalah layaknya manusia. Dalam praktiknya, AI akan menyimulasikan kecerdasan manusia agar teknologi ini dapat mengenali gambar, menulis puisi, dan membuat prediksi berbasis data, Teknologi AI atau kecerdasan buatan ini juga mengalami perkembangan masif dari tahun ke tahun. Kehadirannya dengan fitur, fungsi, dan tampilan yang baru semakin berdampak pada banyak aspek dalam kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan.

B.PEMBAHASAN

    1.Dampak Penggunaan AI Bagi Generasi Alpa 

     Generasi alpha, adalah generasi yang mencangkup anak-anak yang lahir mulai tahun 2010 sampai pertengahan 2020-an dan tumbuh dalam era teknologi, khususnya pada teknologi yang sedang banyak diperbincangkan belakangan ini, yaitu kecerdasan buatan (AI). Teknologi AI ini punya kemampuan untuk memproses data, memprediksi pola, dan melakukan interaksi yang mirip manusia sehingga memiliki dampak signifikan di berbagai aspek kehidupan anak-anak generasi ini. Mulai dari dampak positif sampai Dampak negatif.

     Dampak positifnya dalam pendidikan ialah platform pembelajaran yang berbasis AI dapat menyesuaikan materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan individu, dengan teknologi ini, anak-anak generasi alpha dapat mengakses sumber belajar yang lebih bervariasi dan adaptif, hal ini juga meningkatkan pengalaman dalam proses belajar mereka. AI juga membuka peluang dalam mengembangkan kreativitas dan keterampilan baru, aplikasi musik dan permainan interaktif memungkinkan anak untuk mengekspresikan kreativitas mereka dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

   Sedangkan dampak negatifnya adalah Perubahan mood yang drastis, ini adalah salah satu tanda yang paling jelas jika berlebihan dalam mengonsumsi konten digital, yang dapat membuat anak menjadi lebih mudah marah, cemas, kesulitan fokus, dan  kesulitan konsentrasi.

2.Peran orang tua dalam mendidik anak di tengah dominasi teknologi AI

foto anak bermain gedged di dampingi orang tua sumber:ramadhan
foto anak bermain gedged di dampingi orang tua sumber:ramadhan

     Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah memberikan pemahaman dasar mengenai apa itu AI. Tak perlu istilah teknis yang rumit. Cukup jelaskan kan, bahwa AI adalah program komputer yang dirancang untuk berpikir dan belajar seperti manusia, namun tetap memerlukan bimbingan atau panduan dari diri kita.

Anak-anak perlu memahami bahwa AI bukan sekadar alat, tetapi sesuatu yang memiliki dampak besar pada kehidupan. Jika mereka menggunakannya secara tidak bijak, dampaknya bisa merugikan orang lain, bahkan diri mereka sendiri. Contohnya, bagaimana AI bisa digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah, bahkan menciptakan berita palsu atau hoaks jadi mereka akan cenderung menggunakan teknologi ini dengan lebih berhati-hati.

3.Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget

foto anak kecanduan bermain gedged sumber:ramadhan
foto anak kecanduan bermain gedged sumber:ramadhan

     Menurut Hellosehat Kecanduan gadget pada anak bisa membuat anak menjadi malas bergerak dan tidak fokus pada pelajaran sekolahnya. Hal ini bisa membuat prestasi di sekolah jadi menurun. Selain itu, beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa kecanduan gadget juga diikuti dengan gaya hidup tidak sehat, seperti ngemil berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan tidur hingga larut malam, hal tersebut dapat meningkatkan risiko anak terkena obesitas dan penyakit jantung di kemudian hari. Oleh karena itu, supaya anak terhindar dari dampak buruk tersebut, langkah-langkah berikut ini bisa kita terapkan untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak.

a. Jadi contoh yang baik untuk anak.

     Anak-anak adalah "peniru ulung", oleh karena itu orang tua diharapkan bisa menjadi contoh yang baik untuk mereka. Jika anak sering melihat orang tua atau orang sekitarnya bermain gadget hingga larut malam atau makan sambil main games, bukan tidak mungkin anak akan meniru tindakan ini. Oleh karena itu, cara pertama untuk mengatasi kecanduan gadget adalah dengan menjadi contoh yang baik untuk anak dan gunakan gadget dengan bijak.

b.Awasi penggunaan gadget pada anak.

    Untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak, waktu mengakses gadget harus dibatasi. Tentukan durasi dan jadwal untuk bermain gadget, misalnya 1-2 jam dalam sehari. Selain itu, awasi juga anak saat bermain gadget, supaya ia tidak mengakses konten pornografi atau kekerasan. Jika gadget dilengkapi dengan fitur age-restricted, terapkan fitur ini untuk membatasi waktu dan jenis aplikasi atau tontonan yang bisa di akses oleh anak. Dalam menerapkan batasan ini, orang tua perlu bersikap tegas. Latih anak untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum bermain gadget dan mengembalikannya dengan baik setelah selesai digunakan.

c.Beri tahu kepada anak tentang bahayanya menggunakan gadget jika terlalu lama.

    Orang tua bisa mengajak anak untuk berbicara tentang bagaimana bahayanya penggunaan gadget dalam waktu yang lama dan terus menerus. Salah satu dampak yang dapat timbul adalah risiko terjadinya obesitas atau sakit mata jika anak lebih sering duduk main gadget dan jarang bermain di luar rumah. Selain itu, jelaskan pada anak dengan bahasa yang mudah bahwa gadget dan internet bisa menjadi tempat yang berbahaya untuknya, apalagi jika anak juga bermain di media sosial.Tidak masalah membahas mengenai orang jahat yang beraksi melalui media sosial, asalkan orang tua juga mendiskusikan bersama-sama bagaimana cara menghindari masalah tersebut, misalnya dengan menyepakati bahwa penggunaan gadget harus selalu diawasi. Pastikan anak tetap merasa aman dan tidak jadi khawatir yang berlebihan

C.Penutup

 

     Teknologi AI atau yang biasanya dipanggil kecerdasan buatan memang mempunyai dampak positif dan juga manfaat yang melimpah ruah. Hal tersebut tentunya dapat memengaruhi perkembangan anak di masa pertumbuhannya. Sebagai orang tua sudah jadi tugas agar dapat mengontrol anak mereka saat menggunakan teknologi yang mereka gunakan, setidaknya mereka dapat menggunakannya secara bijak tanpa berlebihan, dan juga tahu apa saja dampak dalam penggunaannya, begitupula saat mereka menggunakan AI. Jadi perkembangan anak secara fisik dan mental dapat terjaga dari segala masalah yang akan terjadi kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun