Ramadhan di tahun 2020 juga begitu berbeda, biasanya baru awal ramadhan banyak tempat makan yang penuh untuk acara buka bersama. Ketika malam lebaran tak ada takbir keliling, padahal ditahun sebelum-sebelumnya pasti jalanan akan macet karena ada takbir keliling. Sholat Idul Fitri pun dilaksanakan per RT. Biasanya dilaksanakan di satu tempat yaitu masjid desa. Banyak keluarga yang merayakan lebaran tanpa orang tersayang karena ada larangan mudik. Larangan mudik menimbulkan pro kontra. Jika mudik dikhawatirkan akan mempercepat penyebaran virus korona. Tetapi jika tak mudik mereka juga rindu keluarga dan banyak pula dari mereka yang mengalami PHK. Mau tak mau mereka memilih kembali ke kampung halaman.
Menurut readers bagaimana ?
Mahasiswa baru juga merasakan dampak dari covid 19.
Apa pendapat Anda tentang mahasiswa baru???
Mahasiswa baru biasa disebut maba, pasti paling muda di tingkatan semester.
Sama halnya seperti ketika masuk sekolah baru. Pasti ada acara Masa Pengenalan Lingkungan Baru. Jikalau di perguruan tinggi disebut Pengenalan Budaya Akademik (PBAK) lebih dikenal OSPEK.
PBAK 2020 itu sangat berbeda, dimana untuk pertama kali seluruh rangkaian acaranya dilaksanakan secara online. Karena pada tahun 2020 kita semua dihadapkan dengan COVID-19.  Mau bagaimana lagi, kondisinya sedang begini.
PBAK online apakah berkesan?
Pilih online atau offline?
Kalau saya pribadi lebih pilih PBAK online yaa, karena tidak perlu berdesak-desakan di kampus, tidak perlu bawa barang ini itu, sambil makan, rebahan, dan tidak terkena omelan dari seniornya. Tapi PBAK online cukup menguras kuota internet dan daya handphone cepat habis.
Maba online, sebut saja begitu untuk mahasiswa baru angkatan 2020.